Beberapa hari yang lalu, berita tentang ibu Masruroh ini ramai di bahas di grup Hijrah Tanpa Riba yang kuikuti. Karena hutang yang hanya 30 juta, tanah dan rumahnya yang senilai 10 miliyar harus disita bank! Apa gak kejam tuh? Dan saya yakin, masih banyak Masruroh-Masruroh lain di zaman now yang tidak berdaya setelah jadi korban riba!
Sebenarnya hukum awal hutang itu bukan haram alias mubah, tapi Rasul mengatakan bahwa hutang itu akan membuat gelisah di malam hari dan hina di siang hari. Jadi meskipun boleh, kita harus semaksimal mungkin menghindarinya! Apa lagi di zaman now, hutang itu suka beriringan dengan RIBA. Nah inilah yang HARAM yang akan membawa kita dalam kehancuran, karena Allah dan Rasulnya akan memerangi para pelaku dan pemakan riba.
Sebenarnya hukum awal hutang itu bukan haram alias mubah, tapi Rasul mengatakan bahwa hutang itu akan membuat gelisah di malam hari dan hina di siang hari. Jadi meskipun boleh, kita harus semaksimal mungkin menghindarinya! Apa lagi di zaman now, hutang itu suka beriringan dengan RIBA. Nah inilah yang HARAM yang akan membawa kita dalam kehancuran, karena Allah dan Rasulnya akan memerangi para pelaku dan pemakan riba.
Makanya terkadang saya bingung, kurang tegaskah ayat Allah yang melarang kita memakan harta dari RIBA? Kenapa masih saja banyak yang doyan dengan dosa yang satu ini? Padahal Riba termasuk salah satu dari tujuh DOSA BESAR

Rumah pake KPR…
Mobil/motor pake leasing…
Belanja pake kartu kredit…
Kesehatan pake asuransi…
Bisnis pake duit bank…

Rumah pake KPR…
Mobil/motor pake leasing…
Belanja pake kartu kredit…
Kesehatan pake asuransi…
Bisnis pake duit bank…
Aiih…Naudzubillah min dzaaalik 

Apakah RIBA sebegitu bernilai?
Apakah kita betul-betul yakin transaksi riba ini akan memberi keuntungan untuk kita?
Apakah kita yakin dengan iming-iming bank yang akan menjanjikan kesejahteraan dengan pinjaman bunganya?
Mengapa kita lebih percaya bank daripada Allah?
Allah, satu-satunya Dzat yang menguasai semua perbendaharaan langit dan bumi, yang tidak pernah ingkar janji!
Mengapa kita sebegitu mudahnya mengabaikan firman Allah dalam Al Qur’an?

Apakah RIBA sebegitu bernilai?
Apakah kita betul-betul yakin transaksi riba ini akan memberi keuntungan untuk kita?
Apakah kita yakin dengan iming-iming bank yang akan menjanjikan kesejahteraan dengan pinjaman bunganya?
Mengapa kita lebih percaya bank daripada Allah?
Allah, satu-satunya Dzat yang menguasai semua perbendaharaan langit dan bumi, yang tidak pernah ingkar janji!
Mengapa kita sebegitu mudahnya mengabaikan firman Allah dalam Al Qur’an?
Mungkin kita mencari keamanan dengan riba, kita menginginkan kesejahteraan dan keamanan dengan membeli rumah dan mobil dengan riba.
Namun, apakah kita masih merasa aman jika tahu bahwa Allah dan Rasulnya mengumumkan PERANG kepada para PELAKU RIBA? Perlengkapan apa yang akan kita gunakan untuk mempertahankan diri? 


Iyah, kalau kita minjem uang di bank bener-bener gak tau besarnya dosa riba? Tapi aah..saya yakin banyak orang yang sebenarnya udah tau kok, hanya mereka aja yang BANDEL dan NGEYEL sehingga tetap saja melakukannya!
Tak sadar hutang di zaman now banyaknya adalah riba. Karena setiap utang piutang yang di dalamnya ditarik keuntungan, Itulah RIBA!
Di zaman now, orang jadi bermudah-mudah berhutang.
Aset-aset yang ada hanya jadi barang kreditan.
Orang zaman now begitu bangga...
Bangga dengan motor kreditan...
Bangga dengan perabotan kreditan...
Bangga dengan mobil kreditan...
Bangga dengan rumah kreditan...
Di zaman now, orang jadi bermudah-mudah berhutang.
Aset-aset yang ada hanya jadi barang kreditan.
Orang zaman now begitu bangga...
Bangga dengan motor kreditan...
Bangga dengan perabotan kreditan...
Bangga dengan mobil kreditan...
Bangga dengan rumah kreditan...
Cuma gara-gara ingin saingan dengan teman dan tetangga, hanya karena ingin pencitraan biar tampak keren di hadapan manusia (padahal dengan riba kita sudah hina di hadapan Allah), akhirnya berhutang RIBA.
Ada yang gali lubang tutup lubang, ada yang dikejar-kejar debt collector sampai sutriiss, ada yang sampai masuk rumah sakit, ada yang sampai mau gantung diri gegara utang menumpuk, ada yang benar-benar mati!
Padahal semuanya itu berawal dari GAYA HIDUP YANG SALAH! Akhirnya hutang membengkak diluar kemampuannya. Penghasilan yang ada sudah tidak cukup membayar utang, bunga, dan denda-denda bank!
Terlalu terburu-buru, tidak mau sabar menunggu, tidak mau menunggu cara yang halal.
Pernahkah kita melihat orang bahagia ketika berhutang?
Adakah orang yang hidupnya tenang ketika dikejar-kejar debt collector dan penagih hutang?
TIDAK ADA!
Masih bangga juga dengan hutang RIBA?
Padahal RIBA termasuk tujuh DOSA BESAR yang akan menjerumuskan pelakunya kedalam neraka. Belum lagi sabda Rasul “Satu dirham yang dimakan oleh seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya daripada melakukan zina sebanyak 36 kali” (HR. Ahmad)
Dosa riba yang paling ringan sama dengan dosa menzinai ibu kandung sendiri.
Dosa riba membuat doa tertolak dan Allah mudah menimpakan musibah.
Belum lagi siksaan di akhirat;
Orang yang mati meninggalkan hutang amal sholehnya tidak diterima, meskipun dia mati syahid dan akan menghadap Allah dengan status pencuri. Naudzubillahi min dzalik.
Belum lagi siksaan di akhirat;
Orang yang mati meninggalkan hutang amal sholehnya tidak diterima, meskipun dia mati syahid dan akan menghadap Allah dengan status pencuri. Naudzubillahi min dzalik.
Jadi gaes, JANGAN MAU JADI KORBAN RIBA! Jikapun sekarang kita masih terjerat dan masih ada sisa-sisa riba, berjuanglah sekuat tenaga untuk menyelesaikannya. Jangan berhutang kembali untuk melunasi hutang.
Back to Allah, berserah diri, agar hati lebih tenang dan tentram, dan tentunya lebih berkah. Semoga dengan begitu Allah memudahkan kita melunasi hutang.
HIDUP SEDERHANA TAPI BEBAS HUTANG SUNGGUH LEBIH BAIK , DARIPADA HIDUP TAMPAK KAYA TAPI KREDITAN SEMUA!
Semoga Allah hindarkan kita dari riba.
Semoga Allah berkahi hidup kita.
Semoga Allah hindarkan kita dari riba.
Semoga Allah berkahi hidup kita.
Dan semoga Allah jadikan tulisan ini untuk menyadarkan orang agar segera menjauhi riba. Maaf kalau banyak yang tersinggung dan tertaboks. Sungguh niat saya menulis ini bukan untuk menyinggung orang lain, hanya ingin tulisan ini sebagai bahan pelajaran atau hikmah untuk orang lain, baik yang saat ini belum kenal riba atau yang sedang terjerat riba, karena saya sudah merasakan kejamnya riba dan saat ini juga masih merangkak untuk bisa keluar dari jerat-jerat riba. Jadi saya gak mau orang lain bernasib seperti saya. (Baca juga: Big No To Riba)
Rasulullah bersabda:
Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala orang yang mengerjakannya (HR.Muslim)
#day32
#OneDayOnePost
No comments:
Post a Comment