Sunday, 8 October 2017

Wanita Selalu Mencari Telinga Untuk Mendengarkan Curhatannya

Keterampilan yang paling penting dimiliki lelaki setelah menikah adalah keterampilan “MENDENGARKAN CURHAT”, karena sangat banyak ditemukan seorang suami yang tidak pandai mendengarkan curhat, apalagi curhat istrinya. Kalau mendengarkan curhat teman sekantor ada yang pandai.
Begitulah sepenggal kalimat Ustadz Salim A. Fillah dalam videonya saat memberikan tausiyah pada seminar pra nikah tentang keluarga berjudul “Karamnya Sebuah Kapal”. Video ini dikirimkan temanku beberapa waktu yang lalu, karena itu saya terinspirasi menulis postingan ini.
Dalam videonya, beliau menjelaskan pentingnya seorang suami atau calon suami memiliki ilmu mendengarkan curhat dan tangis istri, karena banyak konflik rumah tangga yang terjadi karena suami tidak meluangkan waktu untuk mendengar curhat istrinya.
Menurut psikologi, wanita butuh mengeluarkan 20.000 kata/hari, lebih banyak dibandingkan pria. Jadi, tidak ada hal yang tak bisa dibicarakan selagi mulut bisa berbicara. Lantas, dikemanakan “jatah ngobrol” itu? Mayoritas wanita sering menghabiskannya di arena curhat, gosip, perdebatan, dan omelan. Makanya terkadang muncullah persepsi wanita itu cerewet, padahal memang kebutuhannya sudah seperti itu.
Itulah beda wanita dengan lelaki. Jika lelaki mempunyai masalah, mereka akan menyendiri, tertutup dan cenderung merahasiakannya, beda dengan wanita yang baru merasa lega jika telah berbicara untuk mencurahkan isi hatinya, baru merasa plong jika telah menangis. Begitulah cara wanita untuk mengurangi ketegangannya.
Sebenernya, para wanita kalau lagi nangis tahu kok bahwa nangis itu tidak menyelesaikan masalah. Wanita juga bahkan tahu seperti apa jalan keluar dari masalah-masalahnya, bahkan tanpa menangis sekali pun. Tapi yah gimana, kalau hati sedang sedih, rasanya belum puas kalo nggak nangis *iya gak wanita? muehehe
Jadi, saat seorang wanita bicara, dengarkan saja! Tatap matanya, jadikan topik pembicaraannya seperti berita ajaib paling fenomenal sejagad raya. Waaaw, oh ya? Begitukah?*sekalian belajar akting* whahaha
Dan ketika wanita marah, badmood, dan menyalahkan orang lain atas perasaannya yang berantakan, kata ‘sabar ajalah, ‘sabar dong, ‘sabar ya adalah kata-kata ter-eneg yang ada di dalam otaknya. Jadi, jangan beri saran atau nasihat, cukup dengarkan, setujui saja, maka nanti dengan sendirinya dia juga menyesal. Lagi emosi kok disuruh sabar? *tapi begitulah adanya.
Akhirnya, saya mengamini kata-kata Ust Salim kalau wanita itu memang akan selalu mencari telinga untuk mendengarkan curhatannya. Wanita itu memang butuh lelaki yang banyak mendengar. Mendengar segala keluh kesahnya, tentang keseharian, kerjaan rumah atau kantor, dompet yang lagi tipis, anak-anak yang lagi rewel, hingga curhat masalah yang tidak penting sekalipun.
Tanpa didengarkan, percayalah rumah bakal selalu berantakan, pakaian kotor akan menumpuk, makanan jadi asin semua, dan anak-anak kucel tak terurus. Dan akhirnya perang dunia ketiga-pun bisa terjadi kalo kata ustadz Salim mah. *Bener kan bukibuk? woii..bukibuk? ðŸ˜‚
Jadi buat bapak-bapak, suami-suami, ayo sediakan telinga untuk mendengar segala keluh kesah istri anda! Sediakan bahu dan sandaran yang kokoh untuk menyimak tangisnya! Gak mau kan jika nantinya istri anda akan mencari telinga lain untuk mendengar curhatannya? muehehe.
Jangan Sampai Yah!
” When a woman stops crying over you, that means someone else is making her smile”.
#day14
#OneDayOnePost

No comments:

Post a Comment

Entah Apa Yang Merasukimu Bu Sukma

Setelah membandingkan konde dengan cadar, suara kidung dengan azan, sekarang Bu Sukma kumat lagi dengan membandingkan Nabi Muhammad denga...