Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Barangsiapa mendapat peringatan Tuhannya lalu dia berhenti, maka apa yang diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi (baca: terjerat riba kembali padahal dia sudah mengetahui dosanya), maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya (Q.S Al Baqarah:275)
Sungguh, harta yang didapat dari jalan riba tidak akan berkah! Belum lagi dosanya yang akan membuat hidup tidak tenang. Merasa hina disiang hari dan gelisah dimalam hari.
Awal-awal bekerja, saya juga pernah mempunyai kartu kredit, tidak tanggung-tanggung bahkan dulu saya punya 3 kartu kredit sekaligus, 1 yang limitnya 6 juta, 1 limitnya 10 juta, dan 1 nya lagi diatas 10 juta. Waktu itu terpengaruh rayuan teman dan sok gaya-gayaan. "wah..kan enak tinggal gesek sana..gesek sini, bayarnya belakangan, yang penting bisa punya ini..punya itu dulu biar kelihatan keren", apalagi limitnya masih banyak, sayang kan kalau gak dimanfaatin? belum lagi iming-iming promonya yang sukses membuatku terjatuh kedalam kubangan 'riba', tapi alhamdulilah saya bisa bangkit lagi dan akhirnya menutup semua kartu kreditku setelah sadar dosanya yang ngeRIBAnget.
Sungguh, harta yang didapat dari jalan riba tidak akan berkah! Belum lagi dosanya yang akan membuat hidup tidak tenang. Merasa hina disiang hari dan gelisah dimalam hari.
Awal-awal bekerja, saya juga pernah mempunyai kartu kredit, tidak tanggung-tanggung bahkan dulu saya punya 3 kartu kredit sekaligus, 1 yang limitnya 6 juta, 1 limitnya 10 juta, dan 1 nya lagi diatas 10 juta. Waktu itu terpengaruh rayuan teman dan sok gaya-gayaan. "wah..kan enak tinggal gesek sana..gesek sini, bayarnya belakangan, yang penting bisa punya ini..punya itu dulu biar kelihatan keren", apalagi limitnya masih banyak, sayang kan kalau gak dimanfaatin? belum lagi iming-iming promonya yang sukses membuatku terjatuh kedalam kubangan 'riba', tapi alhamdulilah saya bisa bangkit lagi dan akhirnya menutup semua kartu kreditku setelah sadar dosanya yang ngeRIBAnget.
Karena ini pula beberapa kali saya maju mundur saat ingin mengajukan KPR tahun 2016 yang lalu, saat uang DP sudah ditangan dan sudah hampir deal dengan developer, namun akhirnya saya mundur teratur saat meminta nasehat Ustadz Baehaqi, waktu itu sih konsultasi masalah asuransi, tapi dapat bocoran trik KPR tanpa riba, dan akhirnya saya memutuskan untuk menabung dulu hingga uangnya cukup beli cash. Jazakallah ya ustadz atas sharingnya.
Sungguh, kredit itu datangnya dari sifat yang tergesa-gesa, ingin segera memiliki padahal kemampuan belum ada. Tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki dan sesuai kemampuannya. Coba tahan-tahanlah dulu diri jika memang belum mampu membeli, bersyukur dengan yang ada. Bersabar jika memang sudah mampu barulah membeli secara cash.
Jika saja semua barang yang kita beli dengan kredit akan berbunyi saat dipakai "dit..dit..dit..", saya yakin tidak akan ada orang yang bermudah-mudah mengambil kredit. Dengan kredit yakinlah bukan kesenangan yang kita dapatkan, tapi JERATAN RIBA, belum termasuk BUNGA yang berlipat-lipat itu!
Kredit dengan Riba yang dosanya BESAAAAAAR itu, seolah sangat sepele sehingga masih langka orang yang berpikiran berusaha untuk menghindarinya. Padahal orang yang memakan riba dosanya yang paling ringan bagaikan berzina dengan ibu sendiri? (naudzubillah).
Dengan adanya kredit orang jadi lebih berani dan bermudah-mudah berhutang, menjadi panjang angan-angan. Dia tidak sadar kalau umurnya belum tentu lebih panjang daripada jumlah tahun cicilan kreditnya. Bahkan na'udzubillaah jika mati dalam keadaan belum lunas hutang-hutang ribanya. Atau mati dalam keadaan mikirin punya rumah padahal jatah usia belum tentu sepanjang masa KPR atau cicilan kendaraan. Orang yang meninggal dengan meninggalkan hutang, amal sholehnya menggantung dan dia akan menghadap Allah dengan status mencuri (astagfirullah).
Orang yang mampunya hanya ngontrak, berani ambil cicilan rumah ratusan juta. Orang yang mampunya beli rumah ratusan juta, berani ambil kredit yang harga rumahnya milyaran. Orang yang mampunya beli motor, berani ambil kredit mobil. Orang yang bergaji 5 juta berani ambil cicilan 4,5 juta, setelah gajian uang tinggal 500 ribu. Begitu juga dengan benda-benda kecil yang kita anggap sepele. Hanya mampu beli handphone satu juta, kita ambil kredit seharga 5 juta.
Kerja dari pagi sampai pagi lagi, peras keringat, banting tulang, bahkan ada yang kerja sampai meninggalkan keluarga CUMA buat nyicil KREDIT dan utang RIBA??? Apa gak SEYEEEM? Kan ngeRIBAbangeeeeetz tuh?
HATI-HATI! Selama kita berpikir kalau kita harus kredit untuk mendapatkan sesuatu, apalagi misal sampai meyakini kalau tidak kredit (meskipun riba bertahun-tahun) tidak bakalan punya (meragukan kemampuan Allah dalam memberi harta yang halal), maka yakinlah kita akan senantiasa dihimpit perasaan tersebut!
Padahal 'KUN FAYAKUN', kuasa Allah itu tidak terbatas! Allah sesuai prasangka hambaNya. Jadi tawakkal saja, Allah janji akan beri jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka jika memang kita berniat meninggalkan sesuatu karenaNya.
Tidak disangka-sangka berarti yah..tidak bisa kita bayangkan dari mana-mananya, kalau masih kebayang berarti bukan. Pokoknya yang tidak disangka-sangkalah! Sudah banyak saya mendengar dan membaca kisa hidup seseorang yang berusaha keluar dari riba, rezkinya malah bertambah dan hidupnya jadi lebih tenang dan berkah meskipun secara materi masih kekurangan. Dan banyak juga cerita nyata hidup jauh dari keberkahan karena nekat bersentuhan dengan riba meskipun sudah tahu dosanya.
Karena itu gaes, Segeralah hindari! Kalaupun belum bisa sekarang dan belum bisa lepas sepenuhnya, berazamlah agar bisa lepas secepatnya dari jerat-jerat riba!
Mohon sungguh-sungguh pada Allah, maka Allah akan beri jalan keluar. Banyak-banyak belajar bersyukur dengan karunia Allah yang ada. Pelajari yang halal dan haram, mana perkara yang Allah sukai dan mana yang Allah murkai.
Percayalan janji Allah bahwa jika kita meninggalkan sesuatu karenaNya, karena ketaatan padaNya, maka PASTI akan Allah beri ganti yang lebih baik. (Baca juga: Jangan Mau Jadi Korban Riba)
JANGAN MALU TERLIHAT MISKIN, MALULAH JIKA KITA PURA-PURA KAYA DENGAN CARA RIBA!
Dunia ini hanya sementara, hanya persinggahan!
Tidak semua kebendaan didunia harus kita miliki.
Terlihat miskin sebentar.
Terlihat kayapun sebentar.
Akhiratlah kampung abadi sesungguhnya yang akan kita tuju.
HATI-HATI! Selama kita berpikir kalau kita harus kredit untuk mendapatkan sesuatu, apalagi misal sampai meyakini kalau tidak kredit (meskipun riba bertahun-tahun) tidak bakalan punya (meragukan kemampuan Allah dalam memberi harta yang halal), maka yakinlah kita akan senantiasa dihimpit perasaan tersebut!
Padahal 'KUN FAYAKUN', kuasa Allah itu tidak terbatas! Allah sesuai prasangka hambaNya. Jadi tawakkal saja, Allah janji akan beri jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka jika memang kita berniat meninggalkan sesuatu karenaNya.
Tidak disangka-sangka berarti yah..tidak bisa kita bayangkan dari mana-mananya, kalau masih kebayang berarti bukan. Pokoknya yang tidak disangka-sangkalah! Sudah banyak saya mendengar dan membaca kisa hidup seseorang yang berusaha keluar dari riba, rezkinya malah bertambah dan hidupnya jadi lebih tenang dan berkah meskipun secara materi masih kekurangan. Dan banyak juga cerita nyata hidup jauh dari keberkahan karena nekat bersentuhan dengan riba meskipun sudah tahu dosanya.
Karena itu gaes, Segeralah hindari! Kalaupun belum bisa sekarang dan belum bisa lepas sepenuhnya, berazamlah agar bisa lepas secepatnya dari jerat-jerat riba!
Mohon sungguh-sungguh pada Allah, maka Allah akan beri jalan keluar. Banyak-banyak belajar bersyukur dengan karunia Allah yang ada. Pelajari yang halal dan haram, mana perkara yang Allah sukai dan mana yang Allah murkai.
Percayalan janji Allah bahwa jika kita meninggalkan sesuatu karenaNya, karena ketaatan padaNya, maka PASTI akan Allah beri ganti yang lebih baik. (Baca juga: Jangan Mau Jadi Korban Riba)
JANGAN MALU TERLIHAT MISKIN, MALULAH JIKA KITA PURA-PURA KAYA DENGAN CARA RIBA!
Dunia ini hanya sementara, hanya persinggahan!
Tidak semua kebendaan didunia harus kita miliki.
Terlihat miskin sebentar.
Terlihat kayapun sebentar.
Akhiratlah kampung abadi sesungguhnya yang akan kita tuju.
Apalagi Nabi Muhammad SAW juga sudah mengingatkan kita dalam haditsnya" Jauhi tujuh perkara yang membinasakan (membawa pada kehancuran), diantaranya..memakan RIBA [ HR.Bukhari 2766 & Muslim 89].
Jika nasehat nabi kita tidak percaya, mau ikut nasehat siapa lagi?
"Modern Slaves Are Not in CHAINS, They Are in DEBT"
No comments:
Post a Comment