Menulis hari ini bisa dibilang sambil ngayal. Tapi tidak ada yang salah dengan bermimpi tentang masa depan kan? Kata Asma Nadia “Bermimpi itu gratis, kalau bermimpi saja kita tidak berani, bagaimana kita yakin bisa mewujudkannya?”
Jadi, dengan adanya impian yang ingin dicapai, tentunya bisa menjadi pemacu semangat kita untuk mewujudkannya. Soal berhasil atau tidaknya, kita akan lihat setelah 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun atau bahkan 20 tahun lagi. Berharap setelah menulis ini, impian untuk 10 tahun yang akan datang akan terwujud suatu hari nanti, jika Allah masih memberikan jatah pinjaman usia yang panjang bagi saya untuk hidup didunia ini.
Impian? Siapa yang tidak punya? Setiap manusia pastilah mempunyai mimpinya masing-masing!
Well, dalam hidup ini tentunya kita punya banyak mimpi yang ingin kita wujudkan satu persatu. Yang membedakannya adalah siapa yang terbangun dari tidurnya dan berusaha membuat mimpinya menjadi nyata dan siapa yang tidak bangun-bangun dan menganggap mimpi hanyalah bunga tidur yang tidak mempunyai makna.
Karena tema kali ini tentang “Impianku 10 tahun yang akan datang”, saya tertarik membuat surat untuk diriku dimasa depan. Semoga setelah sepuluh tahun yang akan datang, bisa menjadi reminder buat saya yang hari ini telah menulis surat ini. Berikut isi suratnya;
Karena tema kali ini tentang “Impianku 10 tahun yang akan datang”, saya tertarik membuat surat untuk diriku dimasa depan. Semoga setelah sepuluh tahun yang akan datang, bisa menjadi reminder buat saya yang hari ini telah menulis surat ini. Berikut isi suratnya;
DEAR MY SELF IN THE FUTUREHay.. Apa kabarmu diriku dimasa depan? Semoga kau masih dalam keadaan fine-fine thank you. Hari ini saya menulis sepucuk surat untukmu. Berharap semoga sepuluh tahun mendatang, kamu masih bisa menyisihkan sedikit waktu di antara kesibukanmu yang menumpuk untuk membaca suratku dimasa lalu ini.Dari sekarang, saya selalu berjuang dan berdoa demi kesuksesanmu nanti. Bukan ingin mendahului kehendakNya, saya hanya menerka-nerka bagaimana keadaanmu satu dekade mendatang. Sudahkah menjadi lebih baik dari hari ini, ataukah masih sama saja, atau bahkan menjadi lebih buruk? Semoga tidak yah! Sayapun selalu berusaha memperbaiki sikap, memoles hati dan akhlak agar kau dimasa depan menjadi insan yang lebih baik dari hari ini, agar tidak menjadi manusia yang merugi.Sejujurnya, saya juga sungguh penasaran bagaimana kehidupanmu saat itu, saat dimana kau membaca lagi tulisan ini, kemudian tersenyum simpul karena mencerna rangkaian kata-kataku hari ini. Mungkin saja saat itu kau akan berpikiran kata-kataku hari ini aneh, iya kan? mueheheSetelah satu dekade, bagaimana dengan impianmu dimasa lalu? Apakah kau masih menggeluti hobi yang sama? Masih suka menulis dan ingin menjadi penulis? Karena biasanya dengan bertambahnya usia, minat dan hobi seseorang juga akan berubah. Mungkin saja hobimu sudah berubah ingin menjadi chef atau traveler misalnya. But..apapun itu, saya harap kamu masih bisa memberikan manfaat buat orang lain.Sayapun masih ingat impianmu dulu yang ingin membahagiakan orangtua dan ingin pergi ke Tanah suci bareng. Semoga saat itu kau sudah bisa mewujudkannya dan bisa menceritakan perjalananmu yang berharga kepada anak dan suamimu. Kamu pasti semangat mendiskripsikan lewat foto-foto yang kau simpan rapi. Selain itu saya juga berharap sepuluh tahun nanti kau juga sudah menyematkan gelar magister/master di belakang namamu.Oh..iya, saat itu apa kau juga sudah memiliki mujahid dan mujahidah yang sholeh/sholehah seperti impianmu dulu yang ingin menjadikan mereka seorang hafidz Al Qur’an? Pasti mereka lucu dan menggemaskan bukan? Meski lelah mengurus mereka, saya yakin kau pasti tak henti-hentinya mengucap syukur atas kehadiran mereka. Jangan lupa selalu ajari mereka mengenal Tuhan dan kitab sucinya, tuntun mereka berdoa, menghafal Al Qur’an dan surah-surah, agar menjadi mujahid Allah yang tangguh dan akan membela agamaNya.Ketika sepuluh tahun nanti, kau pasti sudah dewasa, kau sudah bisa menentukan jalan hidupmu sendiri. Sekarang memang tak ada masalah ketika kau mengejar karir setinggi-tingginya. Namun, menjadi istri sekaligus Ibu juga pekerjaan yang menyita banyak waktu dan tenaga, bukan? Sanggupkah kau menjalani peran gandamu? Bukankah kau lebih menginginkan banyak waktu untuk berkumpul bersama keluargamu?Duhai diriku di masa depan, saya yakin kehidupanmu nanti telah banyak berubah, dan semoga saja perubahannya semakin baik dari hari ini. Sudah pasti kau juga akan tumbuh semakin dewasa. Masa muda memang pantas dikenang dengan indah. Diriku yang sekarang sedang berusaha menikmatinya sepenuh hati dan berusaha menjalani sebaik-baiknya agar kau tak akan menyesal di kemudian hari. Membekali diri dengan wawasan dan ilmu yang baru, memoles hati dan akhlak agar lebih santun, demi berusaha meraih impian kita bersama, untuk masa depan yang lebih baik!Duhai diriku dimasa depan, satu pesanku untukmu. Sekecil apapun kesuksesanmu, syukurilah! Karena kau telah melewati perjuangan besar dan perjalanan yang terjal. Walaupun badai kehidupan semakin kencang menerjang. Jangan hiraukan orang-orang yang nyinyir kepadamu! Angkat kepalamu, tegakkan badanmu dan jangan pernah menyerah!Jadilah wanita yang kuat lagi sholehah, Wahai diriku!
#day50
#OneDayOnePost
No comments:
Post a Comment