Saturday, 11 November 2017

Mapan Dulu Baru Nikah, Haruskah?

Postingan ini kutulis setelah beberapa kali mendengar cerita teman-teman cowok yang masih takut melangkah menyempurnakan diennya, lagi-lagi hanya karena alasan klasik. Takut rezkinya tidak cukup setelah menikah.
Duhai lelaki yang mendamba pernikahan barokah tapi masih meragu, Tidakkah kamu percaya janji Tuhanmu?
Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. An Nur:32).
Dari dulu, keragu-raguan adalah tipu daya syaithan dalam memperdaya anak Adam. Bukankah Allah sudah peringatkan” Jangan ikuti langkah-langkahnya”! Apa gunanya iman kita kepada Allah, kalau masalah rezeki saja masih takut dan was-was, tak punya keyakinan?
Mungkin kita lemah karena terlalu matematika. Padahal rezki itu tidak sama dengan 1+1=2. Ketika kamu menikah, buka rezkimu yang di bagi 2 dengan istri, atau di bagi 3, 4, dan 5 dengan anak, tapi 1+1 itu bisa berarti 5, 50, 500, atau tak terhingga. Karena Allah yang mengatur semua. Bersandarlah padaNya, insyaa Allah Dia tidak akan pernah mengecewakan kita. Cukup usaha dan doa. Doa dan usaha. Itu saja rumusnya!
Selama ini kita terlalu fokus dengan biaya. Hmm..Misal resepsi. Yah..sebut saja harganya variatif. Errggh..bisa di bawah 10 juta, bisa di atas 10 juta, kisaran 20 juta, 50 juta, atau bisa sampai ratusan juta. Selanjutnya “Cling”.. Ajaib! Keinginan menikah langsung raib dalam sekejab, di cekam harga sewa tenda, harga konsumsi, harga cetak undangan, harga souvenir, dan harga baju pengantin.
Itulah mengapa dalam Al Qur’an, tepat sekali Allah menyinggung soal “uang modal nikah” dan menghubungkannya dengan lelaki. Karena memang masalah itulah yang kerap kali bercokol di kepala para jomblowan, sehingga mereka lemah disitu, karenanya di bagian itu pulalah syaithan kerap membisikkan:
“Hehe..bener nih broh? Yakin loe mau menikah? Dengan apa kau menutupi kebutuhan keluargamu nanti? Sedangkan untuk dirimu dan bantu-bantu orang tuamu saja masih tidak cukup kan?”
Alhasil, si lelak menjadi semaki meragu dengan kunang-kunang gagasan pernikahan.
Well, sebagai gantinya, syaithan kembali membisikkan “Udahlah broh..nanti aja nikahnya, kamu pacaran aja dulu lama-lama, kan lumayan tuh gak butuh modal besar, udah bisa pegang-pegangan dan peluk-pelukan kan?”
Maka terbahaklah syaithan karena usahanya berhasil dalam memperdaya anak adam. Astagfirullah.
Jadi gaes, saudaraku kaum lelaki, Come On! Ayolah..Jangan terus-menerus mengkhawatirkan soal uang, bisa-bisa kamu selamanya sendirian jika mau tunggu mapan dulu, murni hanya gara-gara kau tak percaya janji-Nya.
Bukankah Dia sesuai persangkaan hambaNya?
Kalau kita masih saja was-was dan tidak yakin, bagaimana bisa Dia mudahkan jalannya?
Yuk ahh.. gaspol lagi keyakinannya, insyaa Allah Dia tidak akan mengecewakan kita. Luruskan saja niatnya, bismillah lalu melangkah.
Ahh..Tak usahlah beralasan belum ada uang..
Ini bukan soal kau yang tak punya uang, tapi ini soal kau yang tak punya keyakinan, sehingga imanmu kelelep dan tertimbun di perkiraan biaya pernikahan.
#day48
#OneDayOnePost

No comments:

Post a Comment

Entah Apa Yang Merasukimu Bu Sukma

Setelah membandingkan konde dengan cadar, suara kidung dengan azan, sekarang Bu Sukma kumat lagi dengan membandingkan Nabi Muhammad denga...