Hari ini kelas menulis yang kuikuti (One Day One Post) memasuki pekan ke 8, dan itu artinya telah memasuki babak akhir. Kelas memang di rencanakan berakhir di akhir November, setelah berjalan selama 2 bulan 1 minggu. Setelah semua peserta diwajibkan memposting tulisan satu hari satu tulisan di blog pribadi, minggu ini adalah minggu dimana ujian akhir dilaksanakan (kupikir di sekolah aja pake ujian
). Dan gak tanggung-tanggung tantangan untuk ujian akhir kali ini adalah peserta diwajibkan membuat cerita bersambung (cerbung) sebanyak 12 episode, 750 kata yang diposting mulai hari ini hingga 12 hari ke depan dan tidak boleh ngutang link (harus posting tiap hari) *woww…emejing gak tuh?*
Jujur saja, tantangan ini membuatku keder seketika. Selain karena saya tidak pernah dan tidak ahli membuat cerita fiksi karena saya tahu ini bukan passionku, saya juga sedang hamil yang membuatku jadi lemot dan malas berpikir (apalagi karena sering pusing). Beberapa kali hampir menyerah dan mau mengundurkan diri saja saat dilanda writer block dan malas nulis, sampai beberapa kali ngutang postingan di minggu itu (pernah 5 hari benar-benar gak nulis, akhirnya dirapel di hari ke 6, ngutang 6 postingan, itu rasanya benar-benar melelahkan karena kondisi tubuh yang tidak fit, tapi tetap maksa berpikir). Beruntung PJ di grupku (Mba Nova) selalu memberikan motivasi agar saya mengikuti kelas ini hingga akhir dan selalu meyakinkanku kalau saya bisa melewati masa-masa ini, dia pun bilang melewati kehamilan dengan sering-sering nulis malah makin produktif dan bisa menghilangkan stres ibu hamil.

Jujur saja, tantangan ini membuatku keder seketika. Selain karena saya tidak pernah dan tidak ahli membuat cerita fiksi karena saya tahu ini bukan passionku, saya juga sedang hamil yang membuatku jadi lemot dan malas berpikir (apalagi karena sering pusing). Beberapa kali hampir menyerah dan mau mengundurkan diri saja saat dilanda writer block dan malas nulis, sampai beberapa kali ngutang postingan di minggu itu (pernah 5 hari benar-benar gak nulis, akhirnya dirapel di hari ke 6, ngutang 6 postingan, itu rasanya benar-benar melelahkan karena kondisi tubuh yang tidak fit, tapi tetap maksa berpikir). Beruntung PJ di grupku (Mba Nova) selalu memberikan motivasi agar saya mengikuti kelas ini hingga akhir dan selalu meyakinkanku kalau saya bisa melewati masa-masa ini, dia pun bilang melewati kehamilan dengan sering-sering nulis malah makin produktif dan bisa menghilangkan stres ibu hamil.
Akhirnya, meskipun terseok-seok, sering ngutang tulisan, saya tidak menyangka bisa sampai juga di hari ini (setelah melewati 51 hari dengan 51 postingan, 7 tantangan tulisan tiap pekan), padahal sewaktu pertama ikutan saya gak tahu kalau sedang hamil, gak tahu kalau kelasnya akan berlangsung selama 2 bulan lebih dan gak ada libur sama sekali untuk posting tulisan (soalnya kelas dan tantangan menulis yang kuikuti selama ini paling banter selesai dalam sebulan dan biasanya hari minggu libur menulis), ternyata di ODOP beda dan kelasnya lebih ketat menerapkan aturan (3x gak posting tulisan langsung di kick dari kelas). Pertama ikutan saya belum terbayang mau nulis apa hingga dua bulan ke depan, tapi saya positif thinking aja, yakin ide akan selalu muncul asal kita peka, dan alhamdulilah saya bisa melewati masa-masa mencari ide dan bisa menghindar dari eliminasi di kelas.
Namun sepertinya menghadapi ujian akhir ini saya benar-benar harus menyerah dan tidak bisa lagi survive, bukan karena saya tidak yakin atau tidak ada ide membuat cerita, tapi tantangan kali ini berat sekali buatku, bagaikan anak SD yang dikasih ujian untuk anak kuliahan. Pertama, karena nge fiksi bukan passionku dan saya sama sekali belum pernah buat cerpen (tiba-tiba disuruh bikin cerpen 12 episode yang panjang-panjang tiap episodenya..alamaaak..dapat tantangan pekan ke 2 nulis cerpen 500 kata udah mentok saya, gak bisa ngembangin lagi, sekarang harus membuat cerpen 12 episode 750 kata, yang itu berarti 9.000 kata, omaaaaaay., bagaikan anak bayi yang baru lahir langsung disuruh berlari
).
Jadi bukan saya tidak ingin berjuang dan tidak ingin mencoba hal baru, tapi karena saya sadar kemampuanku sampai dimana, dan memaksakan diri diluar kemampuan adalah hal yang sia-sia, hasilnyapun tidak akan maksimal nantinya. Alasan kedua yang membuatku ingin mundur adalah karena saya sedang hamil, yang membuat kondisiku lemah, pikiran lemot dan sering pelupa, membuatku jadi malas gerak, terlebih lagi malas nulis (apalagi ini gak boleh ngutang tulisan, dulu-dulu aja sering ngerapel link). Biasanya saya semangat nulis ataupun dipaksa-paksain nulis, karena biasanya temanya menarik sehingga membuatku lebih termotivasi untuk nulis, tapi ini cemmana, temanya gak menarik sama sekali buatku, padahal ide ceritaku banyak, hanya saya tidak begitu lihai berdiksi dan tidak pandai bernarasi, bagaimana bisa menciptakan cerpen bersambung?
Karena itu melalui postingan ini (mungkin Mba Nova juga bakalan baca), dengan penuh penyesalan saya memutuskan mundur dari kompetisi ODOP. Kekalahan yang paling menyakitkan adalah kalah di babak akhir, namun apa mau dikata, saya sudah berusaha semampuku dan semaksimal yang saya bisa, namun akhirnya harus menyerah setelah mendekati garis finish. Meskipun begitu, saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada Mba Nova dan Mba Mabruroh selaku PJ grup kentang yang telah mengarahkan kami dan telah memotivasi kami untuk terus menulis, juga kepada mastah-mastah (Bang Syaiha, Kang Fery, Mba Vinny, Mas Tran, dll) atas ilmunya selama mengisi kelas, juga kritik dan sarannya saat tulisanku dibedah, bermanfaat sekali. Meskipun harus mundur, namun banyak ilmu yang telah saya dapat selama ber-ODOP, dan saya merasa kemampuan menulisku jadi lebih baik karena telah terbiasa mosting tiap hari, dan ODOP telah menemaniku produktif dalam mengisi hari-hari di trimester pertama kehamilanku. TERIMA KASIH ODOP 
.
No comments:
Post a Comment