Friday, 7 July 2017

Ada Apa Dengan Lion Air?

Hari ini adalah hari yang apes buatku. Untuk pertama kalinya saya ketinggalan pesawat yang harusnya menerbangkanku dari Makassar ke Manado pukul 12.25 Wita Entah ini murni kesalahanku atau karena ada permainan Maskapai Lion Air. Eiitss..ini bukan su'udzon yah, tapi sudah banyak sekali saya dengar cerita teman maupun baca pengalaman orang lain di sosmed kalau maskapai ini sering menjual tiket penumpang meskipun seatnya sudah penuh. Bahkan beberapa kali saya baca kalau terkadang nomor bangku penumpang seatnya double dan digunakan oleh dua orang, dan masih banyak lagi keluhan lain terkait maskapai ini.

Jadi ceritanya gini, saya seharusnya flight jam 12.25 Wita tujuan Makassar-Manado. Inipun bukan pertama kalinya saya mengambil penerbangan jam segini, bahkan bisa dibilang setiap pulang cuti, jatah tiket yang diberi dari perusahaan memang jam segitu. Nah, biasanya saya check in jam 11.30 juga tidak ada masalah, namun entah kenapa hari ini saat saya check in jam segitu udah tutup.

Lach..ini kan masih jam 11.30? masih kurang lebih 55 menit lagi baru pesawat take off.  Kata orang loketnya check ini sudah close dan semua penumpang sudah berada diatas pesawat, jadi udah gak bisa check in lagi. Akhirnya sayapun complain kok bisa udah close? Padahal dulu-dulu juga masih bisa check in jam segitu, dan orang loketnya menolak untuk mencheck in kan tiketku, akhirnya saya di pimpong lagi ke CS. Sampai di customer service, CS nya bilang udah gak bisa lagi, kalau di loket udah close berarti tiket sudah hangus. Sayapun diarahkan ke loket sebelahnya lagi untuk melapor. Di loket sebelah antrinya minta ampun, saya lihat banyak juga yang complain, bukan hanya saya sendiri. Berusaha untuk tidak panik, saya akhirnya bermohon untuk diprioritaskan mengingat deadline waktu flight, namun sepertinya penjaga loketnya kurang respect dan tidak peduli, saya tidak dilayani. Saya perhatikan layar monitor diatasku, penerbanganku masih berstatus "lapor tiket" harusnya masih bisa kan? kulirik lagi jam sudah pukul 12.00 dan masih di pimpong kesana kemari, tidak ada kepastian nasib tiketku. Akhirnya saya ngomel ke customer service, katanya tadi penumpang sudah di pesawat, tapi status di layar bandara masih 'lapor tiket', gimana sih? Kalau saja pas check in tadi mereka masih melayaniku mungkin masih bisa terkejar, apalagi saya juga tidak pernah mendengar panggilan dari speaker bandara kalau penumpang dispersilahkan naik ke pesawat JT 778 yang harusnya saya tumpangi.

Bukannya di website lion air di bilang penutupan check in 30 menit sebelum keberangkatan? Tapi petugas CS yang cewek itu kekeuh tidak mau memberangkatkan saya dan bilang ini sudah aturan dari maskapai. Kata petugas cowoknya juga, di traveloka juga 90 menit sebelum keberangkatan. Kok bisa BEDA aturan di web lion air (@lionair.co.id) dan omongan petugasnya???   

Akhirnya saya pasrah dah, meskipun kecewa dan rugi, udahlah saya ikhlas kalau ini adalah permainan maskapai dan mereka menjual kembali tiketku ke orang lain, toh dosanya mereka yang nanggung! Teringat kembali kisah K'Umi yang ngomel-ngomel di bandara saat mengantar Anis ke Bogor. Saat itu K'Opi sekeluarga telah membeli 5 tiket dengan tujuan UPG-CKG. Pas check in katanya tinggal 3 seat yang tersisa, dan 2 orang harus dipindahkan ke penerbangan selanjutnya dengan selisih jam penerbangan 5 jam kemudian. Alasan mereka waktu itu terlambat check in (gak masuk akal banget kan? Biarpun telat check in kalau masih ada seat kan gak masalah!), akhirnya kak Umi ngamuk-ngamuk sama petugasnya, sambil melayangkan protes dia bilang kalau memang tinggal 3 seat kenapa seatnya udah penuh masih dijual juga? Padahal mereka membeli tiket udah sebulan sebelum keberangkatan. Mungkin karena wajahnya K'Umi waktu itu yang meyakinkan disertai dengan acting galak yang sempurna, akhirnya dia menang melawan petugasnya dalam debat yang alot dan melelahkan, merekapun ditempatkan di kelas business (eciee..galak yang membawa berkah yah?hihi). Mungkin sayanya aja yang kurang galak atau kurang cerewet kali yah menghadapi mereka, atau terlanjur panik duluan makanya kalah, atau bisa jadi saya gak ada tampang-tampang antogonis ini wkwkwk?

Saat udah pasrah karena gak bisa berangkat, saya di datangi seorang bapak (dari kartu namanya kayaknya dia orang yang kerja di bandara juga) yang nawarin akan membantuku dengan mencarikan tiket untuk penerbangan malam di hari itu, padahal kata CS nya tiket untuk hari ini sudah terjual semua, saya check di traveloka juga udah close flight dan gak ada tiket lagi yang tersisa. Namun, dia tetap kekeuh katanya ada kenalan orang dalam yang bisa membantu. Tapi katanya lagi, harganya sudah mahal 2x lipat (Rp. 1.000.000) dari harga normal (Rp.500.000) karena udah mendadak belinya. Akhirnya kusetujui tawarannya, apalagi saya check tiket untuk besok lebih mahal lagi, dan sayapun tidak enak dengan teman yang sudah menjemput ke Manado.

Baru setelah itu saya berpikir oke fix, sepertinya memang ada permainan orang dalam maskapai yang dengan sesuka hatinya tutup check in dan refund tiket orang, kemudian menjual kembali tiket kami tersebut dengan selisih harga dua kali lipat. Mungkin tiket yang kudapat penerbangan malampun juga tiket orang lain yang dijual kembali, karena katanya awalnya kan udah penuh? Kok bisa seat udah penuh tiketnya masih dijual? Yang anehnya lagi, kode bookingku tidak berubah, padahal kan kalau beli tiket baru harusnya dengan kode booking yang baru kan?

Ini tiket penerbangan siang jam 12.25 yang saya beli dari Traveloka

Dan ini boarding pass penerbangan malam yang saya beli karena ketinggalan pesawat siang di atas, boarding pass nya masih sama.

Nah., gimana gak aneh? Kalau tiketku hangus, harusnya kode bookingnya gak bisa dipakai lagi kan? Lach..wong ini kode bookingnya masih sama? Saya curiga mereka pasti seenaknya merefund atau mengganti jadwal penerbanganku seenaknya, karena penumpang di jadwal penerbangan siang telah over sehingga mereka tetap menjual tiketnya meskipun sudah full.

Ahh..sudahlah, miris juga melihat kondisi penerbangan di Indonesia yang merugikan penumpang. Semoga saja pemerintah bisa memberi sangsi kepada maskapai ini, yang ternyata sudah sering berkasus seperti ini. Kalau gini kan, rugi dua kali, udah rugi duit, rugi waktu lagi! Padahal kita juga sudah ada planning dan jadwal kerja di hari berikutnya, kalau dimainin gini, gimana kan? Rugi segalanya dah!

Semoga saja karyawan Lion air yang mempermainkanku seperti ini segera insyaf dan kembali ke jalan yang benar! Lebih baik carilah nafkah yang halal dan berhenti mencurangi penumpang. Saya malas memposting ini di medsos, biarlah itu menjadi dosanya mereka yang sudah mencurangiku, dan saya sudah ikhlas dengan kerugian materil dan kerugian waktu yang kualami. Semoga ini juga bisa menjadi pelajaran buatku, semoga lain waktu bisa menghindari penerbangan ini, kalau masih ada pilihan lain dari perusahaan. Beneran deh, jadi rada trauma naik lion air. 

No comments:

Post a Comment

Entah Apa Yang Merasukimu Bu Sukma

Setelah membandingkan konde dengan cadar, suara kidung dengan azan, sekarang Bu Sukma kumat lagi dengan membandingkan Nabi Muhammad denga...