Semalam saya mendapat kiriman video di grup WA yang berisi cuplikan kejadian memprihantinkan di Al Aqsha Palestina, dimana anak-anak diperlakukan dengan tidak berprikemanusiaan oleh tentara zionis Israel, sungguh membuat hati nyeri dan teriris pilu, tak bisa terbayang bagaimana penderitaan anak-anak disana yang menghalau senjata dengan tangan mungilnya, apalagi dampak psikologis dan traumatic yang di alami anak-anak korban kebiadaban Israel.
Melihat video tersebut, saya tak bisa menahan genangan air di sudut mata, mencoba merasakan apa yang anak-anak itu rasakan. Mencoba berandai-andai jika saya yang di posisi mereka, dengan perasaan kalut, gundah, dan penuh ketakutan menghadapi kejadian yang terjadi di negerinya. Karena itu saya mencoba merasakan dan menuliskan perasaan anak-anak itu dari video yang kutonton semalam.
***
Mungkin beginilah suara hati mereka…
"Kakak, tentara itu datang lagi. Kali ini jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Kakak, mobil-mobil besi itu kini tambah menyeramkan, peralatannya semakin lengkap. Mereka siap membombardir lagi negeri kami. Kakak, kami takut sekali!"
"Kakak, hari-hari sebelumnya mereka telah menembaki keluarga kami, memukuli teman-teman kami, menginjak dan menendang siapa saja yang mereka temui tanpa perasaan. Kakak, kami takut sekali?"***
Mungkin beginilah suara hati mereka…
"Kakak, tentara itu datang lagi. Kali ini jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Kakak, mobil-mobil besi itu kini tambah menyeramkan, peralatannya semakin lengkap. Mereka siap membombardir lagi negeri kami. Kakak, kami takut sekali!"
"Kakak, sekarang kami sudah tidak bisa sekolah lagi, rudal-rudal itu telah menghancurkan sekolah kami. Mereka menghancurkan sekolah, masjid, bahkan rumah sakit sekalipun. Kakak, kami takut sekali?"
"Kakak, sekarang kami juga tak bisa bersujud di masjid Al Aqsha lagi, peluru akan menembus kepala kami jika nekat menentangnya. Kakak, kami takut sekali?"
"Kakak, semalam kami menyaksikan lagi pertunjukan kembang api, tapi kembang api itu jatuh tepat di pemukiman rumah kami, lalu meledak hebat menghancurkan apa saja di sekitarnya. Kutemukan ayah dan ibuku berdarah-darah dengan sebagian tubuh tertimbun reruntuhan bangunan. Kami hanya bisa berlari ke sudut ruangan dan menangis keras-keras. Kakak, kami takut sekali ?"
"Kakak, Tolooong..! Mereka datang lagi. Apa yang harus kami lakukan supaya mereka tidak menemukan kami? Kami takut mereka juga akan menembaki kami seperti mereka menembaki teman-teman kami sebelumnya. Kakak, kami takut sekali ?"
"Kakak, kami masih menangis di sini, di sudut Al Aqsha. Tolong kami, Kak. Tolong…!!??"
***
Teruntuk adik-adikku di Al Aqsha Palestina…
***
Teruntuk adik-adikku di Al Aqsha Palestina…
Maafkan bila kami tak bisa merasakan sedikit pun kepedihan yang selama ini kalian rasakan. Saat anak-anak di Indonesia tengah berbahagia menyambut tahun ajaran baru dengan seragam dan sepatu barunya, kalian bahkan tidak bisa sekolah karena gedung sekolah kalian telah luluh lantak rata dengan tanah.
Ketika kami disini begitu mudah meninggalkan sholat berjamaah di masjid dan suka sekali menunda-nunda sholat, kalian disana bahkan bertaruh nyawa hanya untuk bisa sholat di masjid Al Aqsha.
Ketika kami disini sibuk menghabiskan waktu bermain game dan menonton film yang tidak bermutu, kalian disana sibuk berlatih senapan dan mengumpulkan batu demi melawan tentara biadab itu.
Maafkan kami dek, yang mungkin tak bisa membantu kalian berperang melawan tentara zionis itu, namun ketahuilah kami disini selalu menyelipkan doa-doa untuk keselamatan kalian. Semoga Allah berkenan mendengar doa-doa kami, lalu memberikan kemenangan dan kemerdekaan bagi kalian dari tangan biadab zionis Israel laknatullah beserta para sekutunya.
Dek..Mohon bersabarlah sejenak lagi. Tetaplah berprasangka baik sama Allah. Tak ada duka yang abadi, setelah malam lewat, pastilah siang kembali kan menyapa. Percayalah dek, setelah awan kelabu, Allah pasti akan segera memberikan pelangi. Maka tersenyumlah ?
La Tahzan, jangan bersedih, Allah selalu bersama kalian.
Duhai Rabb kami, tolong jaga saudara-saudara dan adik-kami disana. Kuatkan mereka andai hati mereka mulai dilanda putus asa, dan berikan pertolongan dan kemurahanMu pada mereka.
Kami percaya, Ya Allah. Kami percaya pertolongan-Mu pasti akan segera datang, sebagaimana kami percaya firmanMu bahwa setelah kesusahan akan ada kemudahan.
Kabulkanlah doa kami ya Allah. Amien ya Rabb.
No comments:
Post a Comment