Monday, 10 July 2017

Menelusur Jejak Sang Hafidz

Tulisanku kali ini masih membahas Muzammil pemirsah. Muehehe
Lach katanya gak baper buk’? Kok tulisannya dari kemarin-kemarin ngebahas ini terus?
Sebenarnya saya sudah mau berhenti ngebahas si ikhwan yang satu ini, apalagi saya yakin sekarang dia juga sudah berbahagia dengan istrinya yang baru dinikahinya tiga hari yang lalu. Namun melihat rekaman akad nikahnya yang semalam di share salah seorang teman di grup ODOJ ku, mau tidak mau qori bersuara indah kembali membuatku ikutan bapeerr ?
Jujur, membaca undangan Muzzammil dan Sonia saja bikin merinding. Undangannya sholat subuh berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan akad nikah. Pada hari Jumat, hari yang diagungkan dalam Islam dan di bulan Syawal, bulan yang di sunnahkan menikah (dulu saya juga pengen sekali nikah di hari Jumat di bulan Syawal, namun gak kesampaian) makanya tambah baper ?. Sebelum ijab qabul diikrarkan, Muzammil membacakan Q.S An Nisa: 34 untuk istrinya. Surah yang menceritakan tentang kepemimpinan lelaki dalam rumah tangga yang akan dibangun nantinya, dimana suami berkewajiban menafkahi, mendidik dan membimbing istrinya (oleh karena Allah telah melebihkannya). Maka wanita-wanita yang shalehah ialah yang taat kepada suaminya.

Berikut isi surahnya;
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Lagi-lagi dengan suara emasnya yang lembut dan mengademkan hati, Muzammil membuat terharu orang yang hadir menyaksikan prosesi sakralnya, tak terkecuali diriku. Etapiii..Jangan salah sangka yah, kali ini saya baper sekaligus melow ketika membayangkan ada di posisi emaknya Muzammil ?. Bagaimana anak laki-lakinya yang sholeh itu melantunkan ayat-ayat cintaNya dengan sangat merdunya. Saya saja yang bukan siapa-siapanya Muzammil meneteskan air mata haru saat menonton videonya, sehingga sudah bisa kebayang gimana perasaan emaknya.
Saya tiba-tiba berandai-andai jika nanti mempunyai anak laki-laki dan Allah masih memberikan saya kesehatan dan umur yang panjang hingga bisa menyaksikannya menikah, maka saya ingin menyaksikan anak-anak laki-lakiku seperti Muzammil. Tilawah di akad nikah mereka sendiri, atau bahkan menghadiahi istrinya hafalan Qur’an, gak usah 30 juz lah pas akad nikah, ntar kelamaan nyetor, gak kelar-kelar nanti prosesinya ?, cukup satu surah saja. Dan setelah tilawah, anak-anak laki-laki ku kemudian menggenggam dengan mantap tangan calon ayah mertuanya serta mengucapkan Ijab qabul dengan yakin. Masya Allah, membayangkan aja udah bikin meleleh ?
Ehhh si Inna, ngayal ajah kerjaannya woooyyy..Wkwkwkw ??, biarin dah, kan cita-cita dimulai dari khayalan kan? Setidaknya dengan adanya cita-cita dan planning masa depan, akan semakin membuat kita merencanakan persiapannya, menjadi calon orang tua handal yang bisa membimbing dan mendidik anak-anaknya kelak. Amin.
Untuk bisa mbikin kita baper sebaper-bapernya seperti ini, Muzzammil berhasil memikat hati semua orang dengan Al Qur’an. Terutama bagi kaum hawa yang berharap mendapatkan imam seperti dirinya. Sejak pertama kali kemunculannya, saya sudah mengepoin kehidupannya *Eiitz..jangan salah sangka yah? Saya kepo hanya sebatas ingin tahu bagaimana orang tuanya mendidik dia sehingga bisa menjadi anak yang cerdas dan sholeh seperti itu. Saya memang suka ngepoin para penghafal qur’an, termasuk anak-anak hafidz Indonesia yang telah hafal qur’an di usia dini, biar bisa belajar sedikit ilmunya sebelum jadi orang tua, karena saya juga bercita-cita ingin menjadikan anakku nanti hafidz qur’an (Amin ya Allah)
Seperti yang sudah kuprediksi, memang Muzammil telah melalui proses yang panjang sebelum itu. Ayahnya adalah seorang kepala sekolah, ibunya seorang guru MAN. Dua-duanya pendidik, bahkan ibunya adalah seorang pendidik ilmu agama. Muzzammil belajar ngaji dari umur 4 tahun. TK udah tamat iqro’. Masuk SD udah bisa baca quran. SD, SMP, SMA selalu ranking satu bahkan juara umum. Jadi gak heran kalau bisa masuk ITB . Jadi imam masjid Salman ITB sejak semester satu. Masya Allah..
Kita pengen punya anak seperti Muzammil, minimal belajar seperti ibunya Muzammil. Namun terkadang banyak orang tua yang kurang sabar , pengennya diajarin sekali si anak langsung bisa lancar dan anteng-anteng ngafalinnya. Jangan harap mau ngajarin anak, kalau tilawah sendiri aja masih belepotan! Karena itu ortunya harus kudu bagus dulu ngajinya biar anak ngikut, karena anak adalah the best follower.
Kita pengen punya suami seperti Muzammil, minimal belajar menjadi seperti Sonia. Buat yang belum tahu, Sonia juga adalah seorang hafidzah dan juga salah satu admin ODOLA (one day one line akhwat). Sehari ngapalin ayat Al Qura’n satu baris mak’. jadi cocoklah mereka. Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik! Allah milihin Sonia buat Muzzammil karena mereka sekufu. Satu level gitu. Pasti Muzammil juga gak mau sembarangan milih wanita yang akan menjadi istri sekaligus ibu buat calon anak-anaknya.
Karena itu, diperlukan kerja keras untuk bisa mempunyai anak atau suami seperti Muzammil, gak bisa jika hanya dengan mimpi dan harapan tanpa ada usaha! Berat yah? Iyalah..Siapa bilang anteng? Kalau enteng mah, maka akan banyak bertebaran Muzammil-muzammil lain di dunia ini, dan pastinya kita gak bakalan baper hanya karena Muzammil telah menemukan tulang rusuknya. Saya yakin banyak yang baper karena merasa lelaki sholeh seperti Muzammil di zaman ini sudah langka, stocknya limited edition, makanya banyak wanita yang patah hati.
Semoga Allah mampukan kita untuk mencetak generasi-generasi penghafal Qur’an seperti Muzammil dan Sonia. Jangan lelah mengenalkan Al Qur’an kepada anak-anak kita. Jangan sampai anak-anak kita lebih asyik berkhalwat dengan gadget, namun jauh dari surah cintaNya. Meskipun jalannya atidak mulus, semoga Allah menghargai setiap usaha kita. Amin
*Tulisan ini untuk reminder dan menasihati diri sendiri yang sedang mempersiapkan diri menjadi calon orang tua.

No comments:

Post a Comment

Entah Apa Yang Merasukimu Bu Sukma

Setelah membandingkan konde dengan cadar, suara kidung dengan azan, sekarang Bu Sukma kumat lagi dengan membandingkan Nabi Muhammad denga...