Seperti yang sudah saya sebutkan di postinganku sebelumnya kalau lebaran Idul Adha tahun ini lumayan spesial buatku, karena kali ini saya berlebaran dengan keluarga Pak Nasrul dari Padang dan keluarga Bang Nofri. Yah, mereka adalah keluarga baruku disini. Karena itu di postingan kali ini saya akan membahas tentang mereka.
Jadi, karena sekarang teman-teman kerjaku sudah pada membawa keluarganya yang kebanyakan dari Sumatera untuk tinggal disini, karena itu mereka sudah punya rumah masing-masing, sehingga yang tinggal di mess sekarang tinggal tiga orang termasuk saya, Pak Ref (kepala pabrik), dan Lia (admin). Karena Pak Ref yang sering cuti tiap bulan, gak cutipun dia juga sering ke Manado tiap akhir pekan, sudah jarang sekali tinggal di pabrik, pun dengan Lia yang memang orang Manado asli sini, jadi tiap Jumat-Minggu dia pulang kerumahnya, memang agreement dia hari Sabtu libur, jadi Jumat Sore udah pulang ke Manado, nanti Minggu malam baru tiba kembali ke pabrik. Nah, akhirnya saya sering ngenes ditinggal sendirian di pabrik, karena itu istri Pak Nasrul dan Laura sering mengajakku nginap di rumahnya tiap Sabtu. Saya sih asyik-asyik aja nginap disana, karena keluarga Pak Nasrul welcome sekali sama saya, apalagi Laura (anak Pak Nasrul) yang selalu mengajakku mandi di pantai atau main catur bareng. Yang membuat saya betah lagi adalah karena rumah Pak Nasrul ini tiap hari ditempati anak-anak ngaji, jadi tiap kesana saya juga bisa sekalian ajari anak-anak ngaji.
![]() |
suasana rumah Pak Nasrul penuh dengan anak-anak ngaji |
Beberapa bulan belakangan, tiap hari Sabtu memang saya sering nginap di rumah Pak Nasrul (kecuali kalau Lia tidak pulang ke Manado, jadi saya ada temannya di mess). Di samping rumah Pak Nasrul, ada rumah bang Nofri dengan istri keduanya (Kak Rita) yang asli orang sini. Mereka inilah yang sering menemaku menghabiskan hari jika akhir pekan. Alhasil, mereka sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri. Saya sering menghabiskan waktuku bersama, dan sesekali kami merencakan wisata dan liburan bareng.
![]() |
Saat wisata ke taman pariwisata Lolak (30 Jul 2017) |
Foto diatas saat kita pergi wisata di taman pariwisata Lolak, padahal ini cuma beberapa meter dari rumah. Rumah mereka di kelilingi pantai, tapi berwisata ke pantai juga ?. Meskipun sudah bosan dengan suasana pantai, namun disini anginnya sepoi-sepoi pas dibawah pohon, sekedar menghabiskan hari quality time bersama keluarga.
![]() |
Saat di permandian air panas Bakan dengan keluarga Bang Nofri (3 Sept 2017) |
![]() |
Saat di permandian air panas Bakan dengan keluarga Pak Nasrul (3 Sept 2017) |
![]() |
Makan-makan setelah puas mandi |
![]() |
Bersiap pulang (semoga nanti bisa kembali lagi) hehe |
Foto diatas saat hari Minggu kemarin kami liburan ke kolam air panas di desa Bakan Kotamobagu, inipun karena Pak Refriza cuti jadi mobil nganggur di pabrik haha (yah..1 mobil cukuplah untuk 2 keluarga kecil). Permandian ini lain daripada yang lain, kalau biasanya air dikolam dari pegunungan yang dinginnya minta ampun, air di kolam ini malah panas banget bo’, mungkin ada sekitar 50 oC suhu airnya, bahkan ada satu kolam yang diatas itu suhunya, nyelupin kaki aja gak sanggup saya saking panasnya?. Tapi untuk orangtua yang mau therapy bagus sih, makanya pengunjung tempat wisata ini lumayan banyak orangtua yang ingin berendam.
Baiklah, saya coba memperkenalkan sedikit kedua keluarga baruku ini;
1. Keluarga Pak Nasrul
![]() |
Pak Nasrul dan Istri (Bu Ema) |
Pasangan suami istri dari Padang ini sering membuatku baper loh ?. Meskipun sudah lebih 20 tahun menikah, tapi mereka selalu saja mesra. Pasangan ini dikaruniai 3 anak (Daniel, Billy dan Laura). Hanya Billy dan Laura yang masih sekolah yang dibawa kemari, Daniel lagi sementara kuliah di Riau. Meskipun sudah tahun ketiga Ibu Emma ikut Pak Nasrul kemari, namun logat Padangnya masih sangat kental, dirumahpun, mereka masih menggunakan bahasa Minang, meskipun anak-anaknya sudah ikut arus logat sini gak bisa lagi bahasa Minang, apalagi Laura kalau ngomong udah gak ketahuan kalau dia bukan asli sini, karena dia udah fasih sekali logat Manado ?
2. Keluarga Bang Nofri
![]() |
Bang Nofri dan Istri (Kak Rita) |
Bang Nofri juga asli Bukit tinggi, Padang. Dua tahun lalu dia menikah lagi dengan K’Rita (orang Bolmong asli), istri pertamanya ada di Pekanbaru. Dari istri pertamanya dia punya 3 anak, dan dari K’Rita anaknya baru satu. Awalnya sebenarnya saya kurang sreg sama K’Rita, bahkan bukan hanya saya, sepertinya istri teman-teman kerjaku yang lainpun seperti itu, mereka kurang begitu suka dengan K’Rita, mungkin karena kami wanita yah, jadi status K’Rita sebagai ‘istri kedua’ jadi serasa angker gitue haha. Namun karena K’Rita orangnya baik, akhirnya sedikit mengubah persepsiku sama dia. Bahkan sekarang dia yang masakin kita dipabrik karena tidak ada lagi orang yang mau memasak untuk tiga orang, karena mikirnya pasti rugi. Sayapun sering meminta bantuannya jika ada kegiatan atau acara-acara di pabrik. Hanya ada yang saya kurang begitu suka dari K’Rita, yaitu dia masih suka pakai hotpans. Yah..mungkin bagi orang Manado wajar-wajar aja karena lingkungannya-pun udah kayak gitu, cuma rasa-rasa gimana gitu yah buat saya yang gak terbiasa ngeliatnya muehehe
3. Laura dan Abi
Nah..dua anak kecil yang berfoto bersamaku diatas adalah Laura (anak bungsu Pak Nasrul) dan Abi (anak Bang Nofri). Kedua bocah inilah yang sering merepet minta ditemani main. Laura umurnya 10 tahun, anaknya tomboy banget, dia satu-satunya anak SD yang ikut karate bersama anak-anak SMP, pernah bertengkar sama teman kelasnya yang laki-laki, dan dia yang menang haha. Penerimaan raport kemarin dia rangking 1 dan minta hadiah sama saya haha. Meskipun masih kecil gitu Laura udah pandai berenang dan naik motor loh (padahal kakinya belum sampai), selain itu dia jago juga maen catur, kalah aye mah ?. Bukan dalam hal itu aja saya kalah, porsi makankupun kalah pemirsah, anak ini makannya banyak, baru sejam yang lalu selesai makan, udah lapar lagi dia (mungkin karena dia hyper aktif dan kebanyakan gerak kali yah? haha?). Diapun sering ikut orang sini narik jala (disini namanya basoma’), akhirnya sering kupanggil si Bolang. Hanya satu kekurangannya, anaknya penakut sekali, mau masuk kamar mandi aja minta ditemenin, tidur bareng dia gak boleh matiin lampu, padahal cita-citanya jadi polwan hehe. Sedangkan anak yang satunya lagi yang kupangku adalah Abi, umurnya baru 1 tahun 4 bulan. Baru bisa jalan 2 bulan yang lalu, giginya baru ada 4, 2 dibawah dan 2 diatas. Anak ini dekat juga dengan keluarga Pak Nasrul, bahkan kadang jika udah digendong Bu Emma, dia gak mau lagi pergi sama mamanya. Paling lucu kalau dia nirukan suara orang yang jualan aqua, karena seringnya dengerin orang teriak ‘aqua’ akhirnya dia juga udah pandai bilang ‘aqua’ haha.
Yah..merekalah MY NEW FAMILY yang membuat hari-hariku indah disini. Salah satu hal yang kusyukuri hidup di tanah rantau ini adalah karena saya mempunyai keluarga baru yang juga menyayangiku seperti keluarga mereka sendiri. Meskipun berbeda suku, mereka baik sekali sama saya, jadi meskipun jauh dari keluarga, namun saya tidak kesepian karena ada mereka. Bahkan mereka menyarankanku untuk membeli tanah yang mau dijual disamping rumah mereka biar kami bisa tetanggaan dan bisa lebih sering bersama, bahkan Pak Nasrul sudah berjanji akan membantu jika nanti akhirnya saya berkeinginan membuat rumah disini (Duh..jadi terharu aye mak’, mereka baiknya kebangetan deh). Terima kasih yah :)
No comments:
Post a Comment