Tuesday, 26 September 2017

Ketika Istri Memilih Diam

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman kerja curhat sama saya karena lagi bingung menghadapi istrinya yang katanya tiba-tiba jadi pendiam.
“Mba Tris, sudah tiga hari ini saya sama istri diam-diaman. Kok istriku betah bangeet yah ‘mogok bicara’? Gak biasanya deh dia begini, jadi ada yang aneh kalau dia gak cerewet, kira-kira kenapa yah mba?
Rasanya pengen kujawab “Yealaaah bang, itu kan istri sampeyan, kamu aja yang suaminya gak tau apalagi saya?” muehehe 
Namun baiklah, saya bukanlah konsultan pernikahan, namun sebagai sesama wanita, saya akan mencoba menelisik di balik sikap diamnya wanita.
Berbicara adalah kebutuhan dasar wanita. Kebutuhan dasar artinya sama pentingnya dengan makan, minum, berpakaian, dll. Menurut psikologi, mayoritas wanita akan berbicara sebanyak 20.000-50.000 kata/hari, jadi tidak ada hal yang tak dibicarakan selagi mulut wanita masih bisa berbicara whahaha.

Dan memang berdasarkan struktur otaknya, wanita memang lebih banyak ‘suara’ dibanding lelaki. Lelaki bicara jika dibutuhkan, seperlunya saja, dan to the point. Sementara mengungkapkan perasaan dan uneg- uneg adalah kebutuhan bagi wanita, makanya wanita butuh telinga yang selalu siap mendengarkan curhatannya. Jadi sebenarnya wanita bukan mau cerewet, tapi mereka hanya berusaha menghabiskan ‘jatah ngobrol’nya saja (padahal sama aja yak’?) wkwkwkwk
Karena itu, jika wanita atau istri sudah memilih aksi bungkam, diam seribu bahasa, itu artinya ada ‘sesuatu’. Jika wanita kalem, dan tiba-tiba cerewet biasanya ada sesuatu (baca: ada maunya), tapi jika wanita yang banyak ngomong tiba-tiba memilih diam, itu tandanya dia sudah tidak mau apa-apa lagi.
Mungkin lelah bicara karena tidak digubris, mungkin merasa suaranya tidak didengar, akhirnya memilih diam sebagai pembiaran.
Karena itu pak suami, saat seorang istri bicara, dengarkan saja! Tatap matanya, jadikan topik pembicaraannya seperti berita ajaib paling fenomenal sejagad raya. Woow..ohh ya? Begitukah? # itung-itung belajar acting juga hahaha
Tetapi terkadang sikap diamnya istri juga adalah untuk menahan diri. Untuk mencegah bisa timbul emosi kalau sampai bersuara, takutnya tidak terkontrol sehingga yang keluar adalah kata- kata nyelekit yang bisa menyakiti hati orang disekitarnya yang akhirnya akan memicu konflik.
Atau bisa jadi juga wanita kalau lelah hati dan pikiran juga akan memilih diam. Berusaha menenangkan diri sendiri. Istighfar dalam hati sampai moodnya membaik kembali.
Nah, keadaan wanita yang begini nih yang sering bikin pusing lelaki. Karena itu lelaki sering bilang, ‘Aku kan bukan paranormal, mana aku tahu maksudmu kalau hanya diam begini?’ whahaha (gak salah sih yah sebenarnya)
Padahal di balik diamnya istri itu adalah ‘kode’ buat suami agar lebih peka, agar lebih perasa kalau ada ‘sesuatu’ yang istrinya tidak suka dari sikapnya. Namun sayangnya banyak suami yang kurang peka apalagi mencoba mengerti ‘kode verbal’ dari istrinya. Karena ini pulalah wanita sering menilai lelaki tidak peka. Saking marahnya malah makin jadi pendiam!
Lantas, Bagaimana menghadapi wanita dalam kondisi begini? Saya sarankan, mintalah maaflah! Salah tidak salah kata maaf akan sedikit membuatnya lega. Kemudian tanyalah ada masalah apa dengannya. Kalau tetap masih diam, mawas dirilah, setelah paham kesalahan anda, segera berbenah. Atau senangkan hatinya dengan diajak shoping gitu*karena biasanya wanita luluh jika sudah shoping yang berbicara hahaha😂.
Namun, kalau tetap masih tidak mau bicara, tunggu sampai tiga hari. Mungkin moodnya sedang buruk, PMS kali?
Yang jelas kalau orang ceriwis tiba-tiba menjadi pendiam, pasti ada sesuatu!
Lelaki memang lebih mengandalkan logika, tetapi pasti punya perasaan juga kan? Cobalah sedikit saja lebih peka dan berkomunikasi dalam diam. Cermati ekspresi dan kelakuan istrimu. Lagi sedih kah? Kecewa? Panik? Bingung? Ataukah marah? Karena biasanya wanita ada yang memilih sikap diam dulu, mengamati dan mencari bukti untuk bicara atau marah.
Sebenarnya banyak sekali faktor penyebab aksi diamnya wanita, kemungkinan para lelaki tak akan bisa mengerti dan memahami wanita seutuhnya. Butuh lebih banyak waktu dan kedekatan secara emosional.
Yup, komunikasi itu kuncinya, baik secara verbal maupun batin. Tetapi sebagai sesama wanita, saya sarankan sekali- kali berpikirlah taktis dan praktis layaknya lelaki, namun tetap bersikap lembut. Supaya tidak terlalu baper *eaaaaa
Jadi pakbapak, suami-suami, bersyukurlah jika istrimu masih bisa cerewet, masih bisa ngomel, masih bisa mengeluarkan uneg-unegnya, karena itu artinya dia masih PEDULI. Karena kalau istrimu sudah memilih aksi bungkam dan diam seribu bahasa, itu berarti sudah HOROR! Terserah apa yang dilakukan suaminya, dia sudah tidak mau peduli lagi, karena itu saya sarankan segeralah intropeksi diri dan cobalah untuk lebih memperhatikan istrimu.
#day2
#OneDayOnePost

No comments:

Post a Comment

Entah Apa Yang Merasukimu Bu Sukma

Setelah membandingkan konde dengan cadar, suara kidung dengan azan, sekarang Bu Sukma kumat lagi dengan membandingkan Nabi Muhammad denga...