Dua hari ini medsosku ramai dengan tagar #SaveCaesar. Sebetulnya, saya sendiri tidak tahu siapa Caesar sebelum dia hijrah. Saya taunya dia artis yang hijrah saja. Saya tidak pernah menonton YKS, jadi tidak tahu-menahu gimana joget-jogetnya dulu. Maklum, saya ndeso perihal seleb mak’, apalagi selama tinggal di hutan, tv jadi barang yang langka buatku. Tapi saya bersyukur sudah tidak familiar dengan tv, karena saya sadar tv lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.
Kembali ke Caesar, setelah hijrah saya melihat fotonya yang berjenggot bersama istrinya yang bercadar. Dalam hati bersyukur ada lagi artis yang berhijrah meninggalkan hiruk pikuk dunia selebritis yang glamour demi mendekat kepada Allah.
Lalu dua hari ini kabar kembalinya dia tampil joget-joget di salah satu acara hiburan di tv ramai beredar. Karena videonya berseliweran di berandaku, akhirnya barusan saya menontonnya juga. Kok rasanya gimana gitu yah? Mau nangis lihatnya. Ini pertama kalinya saya melihat penampilannya, baik sebelum maupun sesudah hijrahnya. Apakah memang sebelumnya dia kalau tampil heboh gitu? Dengan mimik wajah yang seperti itu juga?
Banyak orang yang sedih dan kecewa dengan tindakannya yang kembali berjoget di televisi, bahkan tidak sedikit pula yang mengejek dan nyinyir, sambil mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Mungkin mereka tidak menyangka, Caesar yang telah berhijrah dengan baik yang dituntun istrinya harus kembali berjoget.
Tapi kawan, ada baiknya kita tidak ikut berkomentar kalau kita tidak paham apa yang sebenarnya terjadi. Lebih baik singkirkan asumsi, bersihkan hati. Jangan terlalu gampang melempar kata jika kita tidak ngerti situasinya. Toh kita tidak tahu apa yang terselubung di hati beliau kan? Mana tahu beliau melakukan ini memang demi istrinya yang sakit, sementara kondisi ekonominya sedang sulit. Sebagai seorang suami pasti ingin melihat istrinya sembuh. Atau ada juga yang bilang dia di dzolimi oleh pihak tv dengan kontrak yang memaksanya untuk goyang, jika tidak kena finalty. Who knows kan?
Lach..kenapa pula kita nyinyirin beliau? Sementara kita saja masih tertatih-tatih dalam berhijrah! Toh kita juga tidak bisa membedah hatinya untu mengetahui apa niatnya melakukannya kan? Jadi berhentilah nyinyir dan lebih baik doakan saja beliau!
Jalan hijrah karena Allah itu tidaklah mudah, dan penuh cobaan. Ujian bisa datang berupa sesuatu yang kita sukai, atau bisa juga berupa sesuatu yang kita tidak sukai. Terkadang ujian itu hadir disaat kita lagi bahagia-bahagianya, ataupun terkadang juga disaat kita lagi sedih-sedihnya. Kondisi setiap orang berbeda, bisa saja kita melihat orang bahagia, tapi kita tidak tahu hatinya kan? Apakah memang sebahagia tampilannya ataukah dia tersenyum hanya untuk menyembunyikan kesedihannya?
Karena itu di setiap sholat kita perbanyaklah doa meminta hidayah kepada Allah, dan minta agar diistiqomahkan dalam berhijrah.
Kenapa kita harus selalu meminta hidayah? Karena tidak ada yang menjamin akhir hidup kita apakah masih dalam Iman dan Islam atau tidak? Karena banyak orang alim yang selama hidupnya melaksanakan amal kebaikan terus menerus, tapi siapa yang sangka ujung hidupnya harus mati kufur (Su’ul Khatimah), namun ada juga yang selama hidupnya selalu melakukan dosa dan kemungkaran, tapi Allah memberinya hidayah di ujung hidupnya sehingga dia bisa meninggal dengan khusnul khatimah. Masya Allah.
Yaa Muqollibul Qullub..Tsabbit Qolbik Alaa Dhinik 

Banyak hal dalam kehidupan ini yang tidak bisa kita jelaskan mengapa harus terjadi. Namun yang pasti setiap ujian yang datang ketika kita berhijrah, itu adalah pertanda Allah mencintaimu. Dia mau melihat kesungguhanmu mempertahankan proses hijrahmu, dan akan memberi pahala yang setimpal jika kita mau bersyukur dan bersabar.(Baca Juga: Mengikat Ujian dan Nikmat Dengan Bersyukur)
Yang kita perlukan adalah cermin untuk melihat aib diri, bukan kaca pembesar untuk melihat kesalahan orang lain. Kita begitu pandai mengomentari orang lain, namun lupa kekurangan diri sendiri! Kita berkomentar buruk tentang orang lain, apa diri kita sudah lebih baik dari orang yang kita komentari?
Yah.. Ini adalah salah satu bentuk ujian hijrah dari Allah untuk beliau.
Apapun yang terjadi, semoga Allah mudahkan segala urusan beliau, menyembuhkan penyakit istrinya, serta memberikannya kesabaran melewati ujian ini. (Baca Juga: Ketika Ujian Menyapa)
Allahumma Aamin.. 

No comments:
Post a Comment