Thursday, 27 July 2017

Suara Hati Anak Palestina

Semalam saya mendapat kiriman video di grup WA yang berisi cuplikan kejadian memprihantinkan di Al Aqsha Palestina, dimana anak-anak diperlakukan dengan tidak berprikemanusiaan oleh tentara zionis Israel, sungguh membuat hati nyeri dan teriris pilu, tak bisa terbayang bagaimana penderitaan anak-anak disana yang menghalau senjata dengan tangan mungilnya, apalagi dampak psikologis dan traumatic yang di alami anak-anak korban kebiadaban Israel.
Melihat video tersebut, saya tak bisa menahan genangan air di sudut mata, mencoba merasakan apa yang anak-anak itu rasakan. Mencoba berandai-andai jika saya yang di posisi mereka, dengan perasaan kalut, gundah, dan penuh ketakutan menghadapi kejadian yang terjadi di negerinya. Karena itu saya mencoba merasakan dan menuliskan perasaan anak-anak itu dari video yang kutonton semalam.

***
Mungkin beginilah suara hati mereka…

"Kakak, tentara itu datang lagi. Kali ini jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Kakak, mobil-mobil besi itu kini tambah menyeramkan, peralatannya semakin lengkap. Mereka siap membombardir lagi negeri kami. Kakak, kami takut sekali!"
"Kakak, hari-hari sebelumnya mereka telah menembaki keluarga kami, memukuli teman-teman kami, menginjak dan menendang siapa saja yang mereka temui tanpa perasaan. Kakak, kami takut sekali?"

"Kakak, sekarang kami sudah tidak bisa sekolah lagi, rudal-rudal itu telah menghancurkan sekolah kami. Mereka menghancurkan sekolah, masjid, bahkan rumah sakit sekalipun. Kakak, kami takut sekali?"
"Kakak, sekarang kami juga tak bisa bersujud di masjid Al Aqsha lagi, peluru akan menembus kepala kami jika nekat menentangnya. Kakak, kami takut sekali?"
"Kakak, semalam kami menyaksikan lagi pertunjukan kembang api, tapi kembang api itu jatuh tepat di pemukiman rumah kami, lalu meledak hebat menghancurkan apa saja di sekitarnya. Kutemukan ayah dan ibuku berdarah-darah dengan sebagian tubuh tertimbun reruntuhan bangunan. Kami hanya bisa berlari ke sudut ruangan dan menangis keras-keras. Kakak, kami takut sekali ?"
"Kakak, Tolooong..! Mereka datang lagi. Apa yang harus kami lakukan supaya mereka tidak menemukan kami? Kami takut mereka juga akan menembaki kami seperti mereka menembaki teman-teman kami sebelumnya. Kakak, kami takut sekali ?"
"Kakak, kami masih menangis di sini, di sudut Al Aqsha. Tolong kami, Kak. Tolong…!!??"

***
Teruntuk adik-adikku di Al Aqsha Palestina…
Maafkan bila kami tak bisa merasakan sedikit pun kepedihan yang selama ini kalian rasakan. Saat anak-anak di Indonesia tengah berbahagia menyambut tahun ajaran baru dengan seragam dan sepatu barunya, kalian bahkan tidak bisa sekolah karena gedung sekolah kalian telah luluh lantak rata dengan tanah.
Ketika kami disini begitu mudah meninggalkan sholat berjamaah di masjid dan suka sekali menunda-nunda sholat, kalian disana bahkan bertaruh nyawa hanya untuk bisa sholat di masjid Al Aqsha.
Ketika kami disini sibuk menghabiskan waktu bermain game dan menonton film yang tidak bermutu, kalian disana sibuk berlatih senapan dan mengumpulkan batu demi melawan tentara biadab itu.
Maafkan kami dek, yang mungkin tak bisa membantu kalian berperang melawan tentara zionis itu, namun ketahuilah kami disini selalu menyelipkan doa-doa untuk keselamatan kalian. Semoga Allah berkenan mendengar doa-doa kami, lalu memberikan kemenangan dan kemerdekaan bagi kalian dari tangan biadab zionis Israel laknatullah beserta para sekutunya.
Dek..Mohon bersabarlah sejenak lagi. Tetaplah berprasangka baik sama Allah. Tak ada duka yang abadi, setelah malam lewat, pastilah siang kembali kan menyapa. Percayalah dek, setelah awan kelabu, Allah pasti akan segera memberikan pelangi. Maka tersenyumlah ?
La Tahzan, jangan bersedih, Allah selalu bersama kalian.
Duhai Rabb kami, tolong jaga saudara-saudara dan adik-kami disana. Kuatkan mereka andai hati mereka mulai dilanda putus asa, dan berikan pertolongan dan kemurahanMu pada mereka.
Kami percaya, Ya Allah. Kami percaya pertolongan-Mu pasti akan segera datang, sebagaimana kami percaya firmanMu bahwa setelah kesusahan akan ada kemudahan.
Kabulkanlah doa kami ya Allah. Amien ya Rabb.

Monday, 17 July 2017

Apa Yang Salah Dengan Ndeso?

Sepertinya belakangan ini kata ini lagi nge hits yah? Kalau saya gak salah ingat, sepertinya kata ini pertama kali dipopulerkan oleh Tukul Arwana, karena dia berasal dari kampung jadi mengaku ndeso yang artinya “orang desa” , akhirnya muncullah slogannya dia katanya ‘tak apa wajah ndeso asal rezekinya kota.

Kata ndeso akhir-akhir ini jadi rame lagi diperbincangkan karena…aah, sudahlah. Sambil nulis ini saya juga lagi mikir sebenarnya standar ndeso itu apa sih? Dan apa kriteria orang yang disebut ndeso? Kalau memang ndeso diartikan sebagai orang desa, kenapa ungkapan ndeso, malah diartikan sebagai simbol orang yang kampungan, norak, udik, atau apalah namanya yang dianggap memalukan bagi sebagian orang. Lach.. trus apa sebenarnya yang salah dengan orang desa? Memang kenapa kalau kita orang kampung yang lahir dan besar di kampung? Gak usah malu hanya karena kita orang desa! Yang harusnya malu itu mereka yang berbuat dosa. Udah nyata-nyata jadi tersangka kejahatan, korupsi sana sini, masih dengan pedenya senyam-senyum di tv, gak ada malunya, dikiranya lagi jumpa fans kali yak? (eeh..ini gue lagi ngomongin siapa sih?).
Mereka itu yang harusnya malu!
Kalau hanya karena nggak bisa makan pake pisau sama garpu di atas meja, atau belum biasa pake toilet duduk sih, yealaaah..itu mah biasa aja. Hal-hal kayak gini mah bisa dipelajari. Selama hal itu gak mengganggu orang lain, saya rasa tidak masalah!
Saya saja yang lahir dan besar di kota metropolitan pernah kebingungan nyari sakelar lampu saat ingin menyalakan lampu kamar di sebuah hotel berbintang saat mengikuti pelatihan dulu ( saat itu untuk nyalain lampunya udah make kartu dan saya belum tahu pemirsah wkwkwkwk ). Saat pertama kali menggunakan toilet duduk pun saya sempat kebingungan nyari tombol ‘flush’ nya di mana. Saya kampungan banget, kan? Tapi, apa kekampungan saya tadi merugikan orang lain? Bakalan menjadi masalahkah buat orang banyak? Nggak kan? Yang penting saya mau memperbaiki diri dan belajar lagi biar bisa tahu caranya.
Saya tiba-tiba teringat beberapa tahun lalu pernah punya pengalaman ndeso saat pertama kali makan di restoran steak yang baru buka di Makassar (ini gaya-gayaan aja sih sebenarnya makan di restoran mewah, padahal biasanya kalau makan hanya di warung sate doang). Waktu itu bulan Ramadhan, jadi sekalian buka puasa, saya berempat nih dengan sepupuku yang memang dari kampung, merekapun penasaran pengen nyobain steak (padahal saya juga baru pertama kali itu mau nyobain whahaha). Saat pesanan kami datang dan dihidang dimeja, sepupuku celingak celinguk sambil bisikin saya “Ini makannya gak pake nasi yah say? Kok saya lihat pengunjung lain gak ada yang pesan nasi yah? padahal laper banget nih, udah puasa seharian”, katanya. Lalu, sayapun memperhatikan meja-meja pesanan orang disekelilingku, dan memang gak ada yang pesan nasi. Akhirnya, saya bilang ke sepupuku “Kalau mau pesan aja say, sekalian pesankan kita juga, ada kok tadi di menu saya lihat”. Setelah itu dia balas bisikin lagi “ Tapi, apa gak aneh nanti kalau kita sendiri aja yang pesan nasi? Ntar orang bilang apa? Masa makan steak pake nasi? Pasti orang bilangin kita kampungan, malu tauuu!”. Saya yang mendengar perkataannya cuma bisa mesem-mesem (Yassalam..sampe segitunya? Demi gak mau kelihatan ndeso, dia lebih milih nahan lapar. ternyata orang kampung pun berusaha jaim juga yah? muehehe). Karena kasian sama dia, saya yang dasarnya cuek ini langsung manggil pelayannya dan pesan nasi 4 piring (sepupuku yang lain nunduk-nunduk aja takut malu kayaknya). Akhirnya kubilang sama mereka “Udah..kalian gak usah malu, gak ada yang salah kok kita pesan nasi. Ihh..bodo amatlah orang mau bilang apa, toh kita juga masih di Endonesah yang makanan pokoknya nasi, kenapa harus malu hanya karena makan steak pake nasi? Daripada lapar, malu memesan, tambah lapar kemudian whahaha). Setelah pesanan nasi kita datang, eeh..gak taunya meja di depan dan di samping kita juga ikut-ikutan mesan nasi (Nah kan..sebenarnya mereka lapar juga dan mau makan nasi, cuma karena gengsi dan malu aja). Sepulang dari restoran itu, saya gak berhenti ngakak guling-guling, karena menyadari kalau ternyata ke ndesoanku ini ada juga yang ngikutin wkwkwkwk ?).
Saya lalu berpikir, betapa banyak dari kita yang mempunyai pikiran seperti sepupuku diatas. Harus malu pada hal-hal yang seharusnya tidak malu-maluin, hanya karena takut diejek kampungan atau ndeso. Makanya saya sering kesel dengan orang yang suka nyinyirin orang kampung, padahal orang kampung dan kampungan itu adalah dua hal yang berbeda. Orang yang lahir dan besar di kota pun bisa saja bersikap kampungan dan norak.
Malah berdasarkan pengalamanku yang beberapa tahun belakangan ini hidup di desa, saya lihat orang yang lahir dan besar di desa sikap dan prilakunya lebih sopan daripada anak yang hidup di kota. Meskipun mereka hidupnya sederhana, namun dalam kesederhanaan itu mereka saling peduli, menghargai, dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak dan kesopanan, bahkan mereka lebih respect dengan para tetangga. Di desa tempatku hidup sekarang aja, dalam satu desa itu mereka saling mengenal satu sama lainnya, bandingkan dengan orang kota yang hidup sendiri-sendiri, terkadang begitu cuek dengan tetangganya, baru tiga rumah dari rumahnya, mereka sudah tak mau kenal lagi sama tetangganya.
Saya sendiri tidak akan malu jika harus menyebut diriku ndeso, toh sudah 6 tahun belakangan saya memang tinggal di desa yang jauh dari peradaban, keluargaku juga lebih banyak di desa. Meski lahir dan besar di kota, kenyataannya pribadiku di didik oleh tangan-tangan Ndeso. Orang tuaku wong deso, namun dari tangan-tangan merekalah yang penuh kehangatan, mereka menanamkan nilai-nilai agama dan akhlak pada kami. Mereka dengan pribadi ndesonya, tak lelah menghabiskan waktu demi membentengi kami dengan nasihat dan wejangan-wejangan yang penuh makna dan hikmah.
Maka buat kalian para nyinyinyers yang sering membully orang kampung, berhentilah! Karena mereka juga sudah capek dibully so much, so hard, and so constantly *aah..sudahlah . Dan buat kalian orang desa, tidak usah malu hanya karena berasal dari kampung, karena percayalah orang desa tidak seperti stigma negatif “ndeso” yang berkembang selama ini. Yang penting tetap menjaga nama baik dan sikap kalian, karena tidak sedikit orang desa yang berhasil bahkan jadi pemimpin di instansi dan pemerintah.
Jadi, masih mau ngeremehin orang kampung?

Friday, 14 July 2017

How Can You Do That?

Dialog dengan hati:
Katamu cinta kepada Allah, tapi kamu masih saja sering melalaikan panggilannya saat adzan berkumandang dan masih sering melanggar perintahnya. How can you do that?

Katamu cinta kepada Rasul, namun kamu tidak tahu shirahnya, dan tidak mau mengikuti sunnahnya. How can you do that?

Katamu cinta kepada Al Qur’an, tapi kamu membiarkannya usang berdebu-debu di lemari, hingga jadi barang antik tanpa ingin kau sentuh apalagi kau baca. How can you do that?
Katamu cinta dan sayang sama orang tua, namun tidak mau menutup aurat, padahal sehelai rambut yang terlihat oleh sembarang mata akan menjadi dosa dan pertanggung jawaban ayahmu di akhirat kelak! How can you do that?
Katamu ingin pernikahan yang berkah, ingin keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, tapi kamu memulainya dengan jalan yang tidak diridhoiNya. How can you do that?
Katamu ingin rezki dan usaha yang berkah lagi halal, tapi masih saja menjerumuskan diri dan memakai jalan riba meskipun tahu dosanya. How can you do that?
Katamu takut neraka dan ingin masuk surga, tapi kamu masih saja melakukan amalan penduduk neraka, dan jauh sekali dengan amalan penduduk surga. How can you do that?

Hau ken yu du det??
Wahai diriku, TELL ME! HOW CAN YOU DO THAT? ?
Hau ken yu du det? ?
Note: Catatan ini kutulis untuk menasehati diri sendiri dan sebagai reminder buat diri yang sering lalai. Jadi, tidak ada hubungannya dengan si dia yang lagi nge hits yah! Maaf tidak pakai bahasa Inggris, englishku masih belepotan soalnya. Dan jangan minta saya bikin video yah, saya mah bisanya nulis aja, gak bisa ngevideo ?

Wednesday, 12 July 2017

Lirik Lagu Bernuansa Porno

Beberapa hari ini, timelineku lagi rame dengan sebuah lagu yang lagi viral. Yah..apalagi kalau bukan ‘Despacito’.
Saya baru ngeh setelah beberapa teman mengomentari lagu ini yang katanya liriknya bermuatan porno. Sebenarnya saya tidak ingin kepo sih, apalagi mau ngepoin lagu (gak penting banget kan?). Namun karena seringnya muncul di beranda, akhirnya saya penasaran juga, saya searchlah liriknya di google, sebatas mengobati rasa penasaranku saja, tanpa berniat mendownload lagunya.
Akhirnya setelah ngegoggling, saya dapatlah liriknya beserta terjemahannya. Saya hanya bisa geleng-geleng kepala saat tahu artinya. Bagaimana tidak? Tidak menutup kemungkinan banyak orang yang menyanyikan lagu ini tanpa mengetahui artinya, bahkan mungkin anak-anak. Berikut hasil lirik lagu ‘Despacito’ yang kudapat, sudah lengkap dengan terjemahannya.

Saya lalu teringat jaman-jaman SMU dulu saat lagu-lagunya Bruno Mars dan Boys II Man booming, kebiasaan saya kalau dengar lagu gak pernah merhatiin liriknya, karena biasanya dengarnya sambil nyambi-nyambi ngelakuin sesuatu gitu atau dengarnya saat lagi otw. Salah satu judul lagu Boys II Man yang biasa kudengar adalah “I’ll make love to you”, dan “Versace on the floor” nya Bruno Mars ” .
Awalnya saya tak tahu kalau ada yang aneh dengan kedua lagu tersebut, padahal dari judulnya saja harusnya sudah ketahuan maksud lagunya kan? Tapi dasar waktu itu saya masih polos, masih belum ngeh dengan masalah ginian, hingga suatu hari ketika ada teman yang beragama kristen dan mahir berbahasa Inggris menegurku saat mendengar saya menyetel lagu ini di laptop. Dia bilang ”I think you should READ the lyric before you listen to that song”, akhirnya karena penasaran saya baca deh liriknya. Yassalam.. sejak saat itu saya berhenti dengar lagu tersebut dan sedapat mungkin kalau denger lagu berbahasa Inggris saya harus tahu dulu arti liriknya. Kalau dipikir-dipikir ribet juga sih, mau dengar lagu aja rempong, kudu mentranslet dulu biar gak kena jebakan betmen ?
Sebenarnya bukan cuma lirik lagu yang bernuansa porno, tapi banyak juga lagu barat yang liriknya bernuansa pendangkalan akidah, seperti lagunya Bruno Mars “It will rain”, yang ada bagian liriknya berbunyi seperti ini;
“There’s no religion that could save me (Tak ada agama yang bisa selamatkanku)
  No matter how long my knees are on the floor (Tak peduli berapa lama aku berlutut di lantai)”

Nah kan..liriknya sereeeum euiiiy! Mungkin kita tak sadar, mikirnya “aaah..kan cuma nyanyi doang, gak apa-apalah”, padahal lagu ini secara tak langsung membuat kita menyangkal agama Islam sebagai agama keselamatan.
Karena itu gaes, hati-hati dan pintar-pintarlah menfilter lagu yang akan kita nyanyikan. Atau sekalian berhenti aja deh dengar musik, toh gak ada gunanya juga kan? Hanya kesia-siaan yang kita dapat! Mending ganti dengan mendengarkan murottal Al Qur’an, meskipun gak tahu artinya, di dengar aja udah dapat pahala, secara tidak langsung juga bisa murojaah hafalan kita.
Sebenarnya dibandingkan lagu barat, lagu Indonesiapun banyak yang terang-terangan sudah mengandung unsur porno. Jangankan liriknya, bahkan dari judulnya pun sudah ‘menjurus’ kesana. Sebut saja lagunya Ahmad Dhani “Sedang ingin bercinta” (jelas banget kan? bahkan tanpa kata-kata kiasan, tanpa diterjemahin aja udah vulgar), apalagi beberapa lagu dangdut yang sudah jelas-jelas mengandung unsur mesum, sebut saja (belah duren, hamil duluan, wanita lubang buaya, satu jam saja, dan masih banyak lagi yang lain) yang malas saya sebutin satu-satu disini.
So that’s way, lebih baik hindarkan saja musik dari keseharian kita. Kalau hanya pengen cari hiburan, masih banyak hiburan lain yang lebih baik dan bermutu, seperti membaca atau menulis status fesbuk kayak gini misalnya muehehe 
Lagian kebanyakan lagu bukannya tambah menghibur malah tambah membuat kita melow dan baper kan? Membuat hati makin jauh dari dzikrullah.
Saya sendiri, meskipun belum total, saya sudah berniat pelan-pelan ingin meninggalkan musik. Karena itu playlist di hpku sudah berganti dari yang dulunya penuh folder musik sekarang hanya berisi murottal beberapa syaikh. Jadi, jangan tanya kemampuan musikku sekarang yah, saya sudah tidak update lagi lagu-lagu kekinian, baik lagu barat ataupun lagu dalam negeri, pun dengan penyanyi-penyanyi yang baru muncul.
Yah..mungkin awalnya gak nyaman, dan akan ada banyak godaan, tapi belajar aja terus gak dengerin, perlahan tapi pasti, Insya Allah lama-lama akan terbiasa. Dan saat tiba-tiba denger, karena saking lamanya gak dengar lagi, hati kita sudah merasa gak nyaman.
Sayapun gitu, meskipun belum istiqomah meninggalkan musik (maksudnya kalau ada yang setel musik dan saya hafal liriknya, juga terkadang masih sering ikutan nyanyi), namun saya sudah tidak berusaha mengupdate perbendaharaan lagu-lagu, apalagi mencari tahu penyanyinya.
Semoga kita tidak lupa kalau Musik dan Al Qur’an tidak akan bisa bersatu! Jadi, kalau ingin dekat dengan Al Qur’an, jauhilah musik! Kalau ingin menghafal Al Qur’an, hilangkanlah musik! Kalaupun kita beranggapan musik tidak haram, namun sesuatu yang mengandung unsur kesia-siaan lebih baik ditinggalkan!
Percayalah, hari-hari kita tidak akan suram tanpa musik, malah akan semakin tenang dengan semakin dekat dengan Al Qur’an. Karena itu, jangan sampai kita lebih hafal lirik lagu daripada hafal surah-surah dalam Al Qur’an.

Monday, 10 July 2017

Menelusur Jejak Sang Hafidz

Tulisanku kali ini masih membahas Muzammil pemirsah. Muehehe
Lach katanya gak baper buk’? Kok tulisannya dari kemarin-kemarin ngebahas ini terus?
Sebenarnya saya sudah mau berhenti ngebahas si ikhwan yang satu ini, apalagi saya yakin sekarang dia juga sudah berbahagia dengan istrinya yang baru dinikahinya tiga hari yang lalu. Namun melihat rekaman akad nikahnya yang semalam di share salah seorang teman di grup ODOJ ku, mau tidak mau qori bersuara indah kembali membuatku ikutan bapeerr ?
Jujur, membaca undangan Muzzammil dan Sonia saja bikin merinding. Undangannya sholat subuh berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan akad nikah. Pada hari Jumat, hari yang diagungkan dalam Islam dan di bulan Syawal, bulan yang di sunnahkan menikah (dulu saya juga pengen sekali nikah di hari Jumat di bulan Syawal, namun gak kesampaian) makanya tambah baper ?. Sebelum ijab qabul diikrarkan, Muzammil membacakan Q.S An Nisa: 34 untuk istrinya. Surah yang menceritakan tentang kepemimpinan lelaki dalam rumah tangga yang akan dibangun nantinya, dimana suami berkewajiban menafkahi, mendidik dan membimbing istrinya (oleh karena Allah telah melebihkannya). Maka wanita-wanita yang shalehah ialah yang taat kepada suaminya.

Berikut isi surahnya;
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Lagi-lagi dengan suara emasnya yang lembut dan mengademkan hati, Muzammil membuat terharu orang yang hadir menyaksikan prosesi sakralnya, tak terkecuali diriku. Etapiii..Jangan salah sangka yah, kali ini saya baper sekaligus melow ketika membayangkan ada di posisi emaknya Muzammil ?. Bagaimana anak laki-lakinya yang sholeh itu melantunkan ayat-ayat cintaNya dengan sangat merdunya. Saya saja yang bukan siapa-siapanya Muzammil meneteskan air mata haru saat menonton videonya, sehingga sudah bisa kebayang gimana perasaan emaknya.
Saya tiba-tiba berandai-andai jika nanti mempunyai anak laki-laki dan Allah masih memberikan saya kesehatan dan umur yang panjang hingga bisa menyaksikannya menikah, maka saya ingin menyaksikan anak-anak laki-lakiku seperti Muzammil. Tilawah di akad nikah mereka sendiri, atau bahkan menghadiahi istrinya hafalan Qur’an, gak usah 30 juz lah pas akad nikah, ntar kelamaan nyetor, gak kelar-kelar nanti prosesinya ?, cukup satu surah saja. Dan setelah tilawah, anak-anak laki-laki ku kemudian menggenggam dengan mantap tangan calon ayah mertuanya serta mengucapkan Ijab qabul dengan yakin. Masya Allah, membayangkan aja udah bikin meleleh ?
Ehhh si Inna, ngayal ajah kerjaannya woooyyy..Wkwkwkw ??, biarin dah, kan cita-cita dimulai dari khayalan kan? Setidaknya dengan adanya cita-cita dan planning masa depan, akan semakin membuat kita merencanakan persiapannya, menjadi calon orang tua handal yang bisa membimbing dan mendidik anak-anaknya kelak. Amin.
Untuk bisa mbikin kita baper sebaper-bapernya seperti ini, Muzzammil berhasil memikat hati semua orang dengan Al Qur’an. Terutama bagi kaum hawa yang berharap mendapatkan imam seperti dirinya. Sejak pertama kali kemunculannya, saya sudah mengepoin kehidupannya *Eiitz..jangan salah sangka yah? Saya kepo hanya sebatas ingin tahu bagaimana orang tuanya mendidik dia sehingga bisa menjadi anak yang cerdas dan sholeh seperti itu. Saya memang suka ngepoin para penghafal qur’an, termasuk anak-anak hafidz Indonesia yang telah hafal qur’an di usia dini, biar bisa belajar sedikit ilmunya sebelum jadi orang tua, karena saya juga bercita-cita ingin menjadikan anakku nanti hafidz qur’an (Amin ya Allah)
Seperti yang sudah kuprediksi, memang Muzammil telah melalui proses yang panjang sebelum itu. Ayahnya adalah seorang kepala sekolah, ibunya seorang guru MAN. Dua-duanya pendidik, bahkan ibunya adalah seorang pendidik ilmu agama. Muzzammil belajar ngaji dari umur 4 tahun. TK udah tamat iqro’. Masuk SD udah bisa baca quran. SD, SMP, SMA selalu ranking satu bahkan juara umum. Jadi gak heran kalau bisa masuk ITB . Jadi imam masjid Salman ITB sejak semester satu. Masya Allah..
Kita pengen punya anak seperti Muzammil, minimal belajar seperti ibunya Muzammil. Namun terkadang banyak orang tua yang kurang sabar , pengennya diajarin sekali si anak langsung bisa lancar dan anteng-anteng ngafalinnya. Jangan harap mau ngajarin anak, kalau tilawah sendiri aja masih belepotan! Karena itu ortunya harus kudu bagus dulu ngajinya biar anak ngikut, karena anak adalah the best follower.
Kita pengen punya suami seperti Muzammil, minimal belajar menjadi seperti Sonia. Buat yang belum tahu, Sonia juga adalah seorang hafidzah dan juga salah satu admin ODOLA (one day one line akhwat). Sehari ngapalin ayat Al Qura’n satu baris mak’. jadi cocoklah mereka. Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik! Allah milihin Sonia buat Muzzammil karena mereka sekufu. Satu level gitu. Pasti Muzammil juga gak mau sembarangan milih wanita yang akan menjadi istri sekaligus ibu buat calon anak-anaknya.
Karena itu, diperlukan kerja keras untuk bisa mempunyai anak atau suami seperti Muzammil, gak bisa jika hanya dengan mimpi dan harapan tanpa ada usaha! Berat yah? Iyalah..Siapa bilang anteng? Kalau enteng mah, maka akan banyak bertebaran Muzammil-muzammil lain di dunia ini, dan pastinya kita gak bakalan baper hanya karena Muzammil telah menemukan tulang rusuknya. Saya yakin banyak yang baper karena merasa lelaki sholeh seperti Muzammil di zaman ini sudah langka, stocknya limited edition, makanya banyak wanita yang patah hati.
Semoga Allah mampukan kita untuk mencetak generasi-generasi penghafal Qur’an seperti Muzammil dan Sonia. Jangan lelah mengenalkan Al Qur’an kepada anak-anak kita. Jangan sampai anak-anak kita lebih asyik berkhalwat dengan gadget, namun jauh dari surah cintaNya. Meskipun jalannya atidak mulus, semoga Allah menghargai setiap usaha kita. Amin
*Tulisan ini untuk reminder dan menasihati diri sendiri yang sedang mempersiapkan diri menjadi calon orang tua.

Saturday, 8 July 2017

Artis Yang Nikah Kok Kita Yang Baper?

Gegara sibuk mudik, beberapa waktu ini saya tidak buka-buka sosmed. Rupanya saya ketinggalan banyak informasi, tiga hari ini timeline media socialku hingga digrup-grup whatsapp yang kuikuti dipenuhi hastag _ Hari patah hati Nasional_ disertai emote hati yang terbelah dua, bersebab idola para wanita Oppa Jun Ki dan idola para akhwat sang hafidz Muzammil Hasballah akan menikah, mungkin sebagai simbol hatinya remuk berkeping-keping tak ada harapan lagi *dududuh..sampai segitunya yah ladies? muehehe.

Jujur, saya paling malas jika membahas artis, apalagi sekarang juga sudah jarang sekali nonton infotainment, namun tidak tahan juga untuk tidak berkomentar melihat postingan-postingan teman terutama akhwat yang masih baper, maklum bo’ dulu juga saya pernah mengagumi dan mengidolakan mereka wkwkwkw.


Apakah benar para wanita dan akhwat lagi patah hati berjamaah? Karena Joon Ki si Oppa guanteng akan menikah October mendatang dan Muzammil pemilik suara merdu yang telah menikah kemarin Subuh?

Sepertinya yang baper dan patah hati bukan hanya di kalangan para wanita dan akhwat yah, namun juga bagi para emak-emak dan ummahat karena calon menantu idamannya sudah sold out hahaha.

Baper karena Muzammil menikah sebenarnya wajar sih, mungkin itu adalah tanda-tanda muslimah. Setidaknya itu lebih baik daripada muslimah yang patah hati karena Song Joon Ki mau nikah kan? 

Mengagumi sosok yang sholeh karena hafalan Al Qur'annya berarti hati kita masih diliputi dengan iman dan kecintaan pada Al Qur'an. Akhwat yang baper mungkin karena mereka berharap juga kelak akan mendapatkan imam seperti Muzammil yang merdu dan indah bacaan qur’annya. Yang tidak wajar adalah jika muslimah patah hati karena artis korea mau nikah? Lach..ini gimana ceritanya, apa yang memikat hatinya?

Dulu sayapun pernah mengidolakan artis-artis korea, bahkan saat itu saya sudah sampai pada tahap fanatik berlebihan hingga mengoleksi dan membeli apapun yang berhubungan dengan mereka. Dari kaset film, lagu, majalah, hingga pernak-pernik yang bergambar mereka. Haduh..kalau mengingat jaman-jaman ababil dulu yang begitu menggilai sosok artis karena ketampanannya rasanya sekarang jadi malu *maafkan aku yang dulu mak

Setelah mulai sedikit-sedikit berhijrah, sekarang saya sadar bahwa sosok seseorang yang pantas kita idolakan adalah mereka yang dekat dengan Allah dan semakin mendekatkan kita kepadaNya. Menyukai yang tampan bagi wanita itu sebenarnya normal sih, karena naluri seorang wanita memang menyukai yang cakep-cakep, iya kan ladies?

Namun jika yang tampan itu tidak beriman kepada Allah, dan kita mengidolakannya, berarti ada yang hilang dalam diri muslimah. Alangkah baiknya lagi jika yang tampan itu juga beriman kepada Allah, sehingga ketampanan dan kegantengan itu tidak menimbulkan penyakit di hati wanita .

Sangatlah sayang jika muslimah yang begitu menggilai drama korea dan terkagum-kagum dengan pemeran lelakinya yang 'katanya' tampannya kebangetan, tapi tak pandai ngaji, tak tahu shirah dan tak hafal nama sahabat nabi.

Jika sebatas mengagumi dan terinspirasi tidak masalah, Namun ukhty jangan sampai kita terlihat seperti ‘akhwat yang berduka’ atas kebahagiaan orang lain, apalagi bersikap lebay dengan memasang status sedih berlebihan sambil mengibarkan bendera putih atas berita pernikahannya. Harusnya berita positif juga harus kita sambut dengan positif. Doakan saja kebaikan bagi mereka yang telah sah, dan semoga para jomblo yang lain segera menyusul.

Bagaimanapun, baper yang terbaik adalah memantaskan diri sebelum si doi datang menjemput. Kuatkan hati dan bersabarlah dalam menanti. Semua akan indah ketika janji suci itu terikrar di depan wali. Semoga saja para akhwat dan antunna yang belum nikah bisa segera dipertemukan dengan jodohnya. Tenang aja muslimah, masih banyak imam-imam lain yang bersuara merdu dan tak kalah sholeh seperti Muzammil. Jadi ikhlaskanlah Muzammil yang telah memilih Ukhty Sonia sebagai kekasih dunia akhiratnya. Semoga dengan begitu jodoh kita juga akan dimudahkan. Amien

Nah, buat yang patah hati karena Muzammil telah menikah jangan bersedih! Dan buat yang sudah menikah, namun suaminya belumlah sholeh atau bukanlah seorang hafidz, jangan juga berkecil hati, yang penting hatinya tetap dekat dengan Allah, dan mau berusaha memperbaiki diri dari waktu ke waktu, karena semuanya memang membutuhkan proses, karena itu syukuri apa yang kita punya dan jangan membandingkannya dengan lelaki atau suami teman kita yang lebih sholeh!

The last, yang sering kita lupa adalah keimanan dan ilmu agama itu tidak bisa diwarisi dari seorang suami atau ayah yang sholeh, karena yang sholehnya sepantaran Nabi saja, istri dan anaknya juga ada yang membangkang. Jadi tidak ada garansi kita bisa sholehah jika bersuamikan lelaki sholeh! Namun, setidaknya dengan bersuamikan suami yang sholeh, akan lebih memudahkan dan mensupport kita untuk semakin dekat kepadaNya.

Karena itu muslimah, Istripun bisa tetap sholehah meskipun bersuamikan suami yang belum sholeh, seperti disebutkan dalam Al Qur'an dua wanita sholehah (Maryam dan Asiyah istri Fir'aun) yang dijamin surga meskipun tanpa suami sholeh di sampingnya.

Semoga kita senantiasa diberikan pasangan yang mencintai dan dicintai Allah, bisa menjadi penyejuk hati dan semakin mendekatkan kita kepadaNya. Dan yang jomblo, semoga tidak lelah bersabar sambil terus memperbaiki  diri dalam menanti kekasih halalnya. Teruslah berproses menjadi baik, semoga dengan begitu jodoh kita juga dibaikkan Allah. Amin

Friday, 7 July 2017

Hari Akhwat Patah Hati Nasional

Hari ini grup ODOJ ku heboh membahas pernikahan seorang hafidz Qur'an Muzammil Hasbalah yang telah dilangsungkan tadi tanggal 7 Juli 2017 ba'da subuh di Aceh. Yah..siapa yang tidak kenal Muzammil? Dikalangan para akhwat nama Muzammil Hasbalah sudah tidak asing lagi, karena banyak muslimah yang mengagumi sosok beliau dikarenakan suara emasnya saat melantunkan ayat suci Al Qur'an dan saat mengimami sholat berjamaah.

Nama Muzammil tiba-tiba saja mencuat dan tenar khususnya di kalangan muslimah setelah videonya saat mengimami sholat di mesjid ITB  di youtube viral. Saya pertama kali menonton videonya saat ada teman akhwat yang memposting videonya di fesbuk Ramadhan tahun lalu, di grup-grup belajar yang kuikutipun rame membahas lelaki yang hafidz Qur'an ini. Dan memang suaranya sangat mengademkan hati, waktu itu rasanya jadi pengen diimamin deh *eeeh..(sampai waktu itu tak sadar berdoa semoga Allah menyisakan saya satu yang kayak gitu) hahaha, maklum waktu itu aye lagi jomblo akut yang lagi menanti calon imam *acieeee

Gak percaya kalau suaranya mampu membuat para akhwat kelepek-kelepek? Nih..salah satu videonya saat mengimami sholat di mesjid ITB


Yah..setelah berODOJ dan mulai rajin mendengarkan murottal, serta mulai mengganti playlist di hp ku dari musik ke murottal memang saya mengidolakan qari dan syaikh yang bersuara indah dan merdu dalam melafadzkan ayat Al Qur'an, hati menjadi tenang dan adem saat mendengarnya. Hingga saya mulai terkagum-kagum sama hafidz qur'an dengan suara merdu seperti Muzammil, Fatih Seferagic, Magfirah, El Hafidz, Mishary Rasyid, Ahmad Saud hingga anak-anak hafidz Indonesia  yang begitu dimudahkan sama Allah dalam menghafal qur'an. Setidaknya dengan mengagumi sosok mereka bisa semakin memotifasi kita untuk lebih giat menghafal qur'an dan mempelajari qalam Allah tersebut. Kalau mereka bisa, mengapa kita tidak? Meskipun tidak hafidz 30 juz setidaknya bisa terus mengupgrade dan menambah hafalan kita dari hari kehari.

Jika di luar negeri ada hafidz Qur'an Fatih Seferagic yang ganteng dengan suara merdunya, di Indonesiapun kita punya Muzammil Hasballah, suaranyapun tidak kalah merdu dengan Fatih. Yah..mereka masing-masing punya ciri khas sendiri. Fatih yang mempunyai suara tinggi dan cenderung emotional saat melantunkan ayat Al Qur'an dan Muzammil yang suaranya datar, tenang, dan mengademkan yang mendengarnya. Dan sayang sekali kedua hafidz yang hafal 30 juz ini telah menikah dan sold out semua ukhty hihi
Apakah benar para akhwat lagi patah hati berjamaah? Karena Muzammil pemilik suara emas akan menikah?

Sepertinya di kalangan para akhwat pesona Muzammil mengalahkan pesona Oppa Min Ho deh. Dan kayaknya bukan hanya bagi para akhwat yang patah hati, namun juga bagi para ummahat karena calon menantu idamannya sudah sold out hahaha.

Yang bikin saya tambah ngakak adalah saat  membaca komentar-komentar para akhwat saat Muzammil memposting undangan pernikahannya. Berikut beberapa diantaranya ;

"Masih ada kesempatan ukhty, masih bisa matsna wa tsulasa wa ruba" 

"Ya abang, neng udah nungguin dilamar abang, bukan nungguin undangan dari abang. Harapanku pupus sudah"?

"Wah, ini bukan undangan pernikahan tapi undangan berduka buatku akhiy"?

"Berdoa dengan hati perih boleh kah akhiy?" 

Yealah ukhty, sampe segitunya yah? hahaha. Daripada turut berduka atas kebahagiaan orang lain, lebih baik doakan saja kebaikan bagi mereka berdua yang telah halal. Mudah-mudahan masih banyak Muzammil-muzammil lain di luar sana buat akhwat-akhwat yang masih dalam penantian.

Untung saja saya sudah nikah, kalau tidak mungkin saya juga termasuk salah satu akhwat yang berduka itu   wkwkwkw. Maklum, saya juga pernah memimpikan punya suami dan anak seorang hafidz atau setidaknya yang bagus dan indah bacaan qur'annya. Waktu itu berandai-andai jika mempunyai suami seorang hafidz, pasti peluang untuk memiliki anak yang juga hafidz akan semakin besar karena sudah ada ayahnya yang bisa membimbing atau tugas emaknya dalam mendidik anak jadi semakin mudah jika suaminya sudah sholeh, apalagi setelah kemunculan Musa, bocah 7 tahun yang telah hafidz Qur'an saat usia 5,5 tahun dimana peran Abinya begitu besar dalam mentarbiyah dan menjadikannya hafidz.  Namun, begitu kembali teringat bahwa anak Nabi saja ada yang durhaka, padahal ayahnya sudah sholehnya kebangetan apalagi sepantaran Nabi, bagaimalah dengan kita? Karena itu keimanan dan ilmu agama tidak bisa diwarisi dari seorang suami atau ayah yang sholeh. Istripun bisa tetap sholehah meskipun bersuamikan suami tidak sholeh, seperti disebutkan dalam Al Qur'an dua wanita sholehah (Maryam dan Asiyah istri Fir'aun) yang menjadi wanita sholehah yang dijamin surga meskipun tanpa suami sholeh di sisinya.

Jadi ukhty, jika suami kita belumlah sholeh, atau bukanlah seorang hafidz, jangan berkecil hati, yang penting hatinya tetap dekat dengan Allah, dan mau berusaha memperbaiki diri dari waktu ke waktu, karena semuanya memang membutuhkan proses, karena itu syukuri apa yang kita punya dan jangan membandingkannya dengan suami teman kita yang lebih sholeh. Suamiku memang bukanlah seorang hafidz Qur'an dan suara tilawahnya memang belumlah sebagus dan seindah Muzammil, namun insyaa Allah sholehnya tidak kalah dengan Muzammil *eaaaaaa*

Semoga saja para akhwat dan antunna yang belum nikah bisa segera dipertemukan dengan lelaki sholeh. Tenang aja muslimah, masih banyak imam-imam lain yang bersuara merdu seperti Muzammil. Jadi ikhlaskanlah Muzammil yang telah memilih Ukh Sonia sebagai kekasih dunia akhiratnya. Semoga dengan begitu jodoh kita juga akan dimudahkan. Amien.

Ada Apa Dengan Lion Air?

Hari ini adalah hari yang apes buatku. Untuk pertama kalinya saya ketinggalan pesawat yang harusnya menerbangkanku dari Makassar ke Manado pukul 12.25 Wita Entah ini murni kesalahanku atau karena ada permainan Maskapai Lion Air. Eiitss..ini bukan su'udzon yah, tapi sudah banyak sekali saya dengar cerita teman maupun baca pengalaman orang lain di sosmed kalau maskapai ini sering menjual tiket penumpang meskipun seatnya sudah penuh. Bahkan beberapa kali saya baca kalau terkadang nomor bangku penumpang seatnya double dan digunakan oleh dua orang, dan masih banyak lagi keluhan lain terkait maskapai ini.

Jadi ceritanya gini, saya seharusnya flight jam 12.25 Wita tujuan Makassar-Manado. Inipun bukan pertama kalinya saya mengambil penerbangan jam segini, bahkan bisa dibilang setiap pulang cuti, jatah tiket yang diberi dari perusahaan memang jam segitu. Nah, biasanya saya check in jam 11.30 juga tidak ada masalah, namun entah kenapa hari ini saat saya check in jam segitu udah tutup.

Lach..ini kan masih jam 11.30? masih kurang lebih 55 menit lagi baru pesawat take off.  Kata orang loketnya check ini sudah close dan semua penumpang sudah berada diatas pesawat, jadi udah gak bisa check in lagi. Akhirnya sayapun complain kok bisa udah close? Padahal dulu-dulu juga masih bisa check in jam segitu, dan orang loketnya menolak untuk mencheck in kan tiketku, akhirnya saya di pimpong lagi ke CS. Sampai di customer service, CS nya bilang udah gak bisa lagi, kalau di loket udah close berarti tiket sudah hangus. Sayapun diarahkan ke loket sebelahnya lagi untuk melapor. Di loket sebelah antrinya minta ampun, saya lihat banyak juga yang complain, bukan hanya saya sendiri. Berusaha untuk tidak panik, saya akhirnya bermohon untuk diprioritaskan mengingat deadline waktu flight, namun sepertinya penjaga loketnya kurang respect dan tidak peduli, saya tidak dilayani. Saya perhatikan layar monitor diatasku, penerbanganku masih berstatus "lapor tiket" harusnya masih bisa kan? kulirik lagi jam sudah pukul 12.00 dan masih di pimpong kesana kemari, tidak ada kepastian nasib tiketku. Akhirnya saya ngomel ke customer service, katanya tadi penumpang sudah di pesawat, tapi status di layar bandara masih 'lapor tiket', gimana sih? Kalau saja pas check in tadi mereka masih melayaniku mungkin masih bisa terkejar, apalagi saya juga tidak pernah mendengar panggilan dari speaker bandara kalau penumpang dispersilahkan naik ke pesawat JT 778 yang harusnya saya tumpangi.

Bukannya di website lion air di bilang penutupan check in 30 menit sebelum keberangkatan? Tapi petugas CS yang cewek itu kekeuh tidak mau memberangkatkan saya dan bilang ini sudah aturan dari maskapai. Kata petugas cowoknya juga, di traveloka juga 90 menit sebelum keberangkatan. Kok bisa BEDA aturan di web lion air (@lionair.co.id) dan omongan petugasnya???   

Akhirnya saya pasrah dah, meskipun kecewa dan rugi, udahlah saya ikhlas kalau ini adalah permainan maskapai dan mereka menjual kembali tiketku ke orang lain, toh dosanya mereka yang nanggung! Teringat kembali kisah K'Umi yang ngomel-ngomel di bandara saat mengantar Anis ke Bogor. Saat itu K'Opi sekeluarga telah membeli 5 tiket dengan tujuan UPG-CKG. Pas check in katanya tinggal 3 seat yang tersisa, dan 2 orang harus dipindahkan ke penerbangan selanjutnya dengan selisih jam penerbangan 5 jam kemudian. Alasan mereka waktu itu terlambat check in (gak masuk akal banget kan? Biarpun telat check in kalau masih ada seat kan gak masalah!), akhirnya kak Umi ngamuk-ngamuk sama petugasnya, sambil melayangkan protes dia bilang kalau memang tinggal 3 seat kenapa seatnya udah penuh masih dijual juga? Padahal mereka membeli tiket udah sebulan sebelum keberangkatan. Mungkin karena wajahnya K'Umi waktu itu yang meyakinkan disertai dengan acting galak yang sempurna, akhirnya dia menang melawan petugasnya dalam debat yang alot dan melelahkan, merekapun ditempatkan di kelas business (eciee..galak yang membawa berkah yah?hihi). Mungkin sayanya aja yang kurang galak atau kurang cerewet kali yah menghadapi mereka, atau terlanjur panik duluan makanya kalah, atau bisa jadi saya gak ada tampang-tampang antogonis ini wkwkwk?

Saat udah pasrah karena gak bisa berangkat, saya di datangi seorang bapak (dari kartu namanya kayaknya dia orang yang kerja di bandara juga) yang nawarin akan membantuku dengan mencarikan tiket untuk penerbangan malam di hari itu, padahal kata CS nya tiket untuk hari ini sudah terjual semua, saya check di traveloka juga udah close flight dan gak ada tiket lagi yang tersisa. Namun, dia tetap kekeuh katanya ada kenalan orang dalam yang bisa membantu. Tapi katanya lagi, harganya sudah mahal 2x lipat (Rp. 1.000.000) dari harga normal (Rp.500.000) karena udah mendadak belinya. Akhirnya kusetujui tawarannya, apalagi saya check tiket untuk besok lebih mahal lagi, dan sayapun tidak enak dengan teman yang sudah menjemput ke Manado.

Baru setelah itu saya berpikir oke fix, sepertinya memang ada permainan orang dalam maskapai yang dengan sesuka hatinya tutup check in dan refund tiket orang, kemudian menjual kembali tiket kami tersebut dengan selisih harga dua kali lipat. Mungkin tiket yang kudapat penerbangan malampun juga tiket orang lain yang dijual kembali, karena katanya awalnya kan udah penuh? Kok bisa seat udah penuh tiketnya masih dijual? Yang anehnya lagi, kode bookingku tidak berubah, padahal kan kalau beli tiket baru harusnya dengan kode booking yang baru kan?

Ini tiket penerbangan siang jam 12.25 yang saya beli dari Traveloka

Dan ini boarding pass penerbangan malam yang saya beli karena ketinggalan pesawat siang di atas, boarding pass nya masih sama.

Nah., gimana gak aneh? Kalau tiketku hangus, harusnya kode bookingnya gak bisa dipakai lagi kan? Lach..wong ini kode bookingnya masih sama? Saya curiga mereka pasti seenaknya merefund atau mengganti jadwal penerbanganku seenaknya, karena penumpang di jadwal penerbangan siang telah over sehingga mereka tetap menjual tiketnya meskipun sudah full.

Ahh..sudahlah, miris juga melihat kondisi penerbangan di Indonesia yang merugikan penumpang. Semoga saja pemerintah bisa memberi sangsi kepada maskapai ini, yang ternyata sudah sering berkasus seperti ini. Kalau gini kan, rugi dua kali, udah rugi duit, rugi waktu lagi! Padahal kita juga sudah ada planning dan jadwal kerja di hari berikutnya, kalau dimainin gini, gimana kan? Rugi segalanya dah!

Semoga saja karyawan Lion air yang mempermainkanku seperti ini segera insyaf dan kembali ke jalan yang benar! Lebih baik carilah nafkah yang halal dan berhenti mencurangi penumpang. Saya malas memposting ini di medsos, biarlah itu menjadi dosanya mereka yang sudah mencurangiku, dan saya sudah ikhlas dengan kerugian materil dan kerugian waktu yang kualami. Semoga ini juga bisa menjadi pelajaran buatku, semoga lain waktu bisa menghindari penerbangan ini, kalau masih ada pilihan lain dari perusahaan. Beneran deh, jadi rada trauma naik lion air. 

Entah Apa Yang Merasukimu Bu Sukma

Setelah membandingkan konde dengan cadar, suara kidung dengan azan, sekarang Bu Sukma kumat lagi dengan membandingkan Nabi Muhammad denga...