Beberapa hari yang lalu saya mendapat kiriman poster seminar “Qur’anic Parenting” (gambar di bawah) di salah satu grup whatsapp yang kuikuti. Jujur saja, seminar yang mengusung tema “Rahasia Mencetak Hafidz Qur’an Sejak Balita” ini lumayan menarik perhatianku yang memang saat ini lagi hamil dan begitu mengharapkan anak-anakku kelak juga bisa menjadi hafidz qur’an *amieen*, apalagi momentnya yang pas banget waktunya dengan jadwal cutiku.
Akhirnya setelah janjian dengan teman di salah satu grup ODOJ yang juga bunda dari 2 orang balita, kami pun mendaftarkan diri. Memang sih seminarnya berbayar, tapi menurutku gak apa-apalah yah, toh sebanding dengan tempat seminarnya di hotel dan nara sumbernya Ummu Fawwaz dan keluarga (keluarga yang memperkenalkan cara menghafal qur’an dengan metode tabarak di Indonesia), juga seorang penulis yang lumayan punya nama, apalagi dapat ilmu dan pengalaman yang jarang-jarang kita dapat. Kami sengaja ngambil VIP biar dapat bonus buku dan file ayat-ayat Al Qur’an, juga agar kebagian duduk paling depan, toh selisihnya juga gak seberapa.
Seminar dibuka dengan penampilan anak-anak di rumah qur’an savati dan rumah qur’an hafidz hafidzah (usianya sekitar 3-5 tahun) yang menghafalkan surah Ar Rahman dan Asmaul Husnah. Melihat anak-anak ini yang murojaah dengan matanya yang berbinar membuat terharu para orang tuanya (beberapa bunda saya lihat menitikkan air mata saat anak-anaknya tampil diatas panggung). Saya tiba-tiba membayangkan mungkin juga akan seperti itu jika kelak suatu saat nanti anakku juga bisa tampil menghafal qur’an seperti mereka. Masya Allah, lucu juga melihat mereka rebutan mikrofon untuk bisa membaca al qur’an. Meskipun masih banyak yang suaranya cadel tapi tidak mengurangi semangat para anak-anak penghafal qur’an ini.
Akhirnya setelah janjian dengan teman di salah satu grup ODOJ yang juga bunda dari 2 orang balita, kami pun mendaftarkan diri. Memang sih seminarnya berbayar, tapi menurutku gak apa-apalah yah, toh sebanding dengan tempat seminarnya di hotel dan nara sumbernya Ummu Fawwaz dan keluarga (keluarga yang memperkenalkan cara menghafal qur’an dengan metode tabarak di Indonesia), juga seorang penulis yang lumayan punya nama, apalagi dapat ilmu dan pengalaman yang jarang-jarang kita dapat. Kami sengaja ngambil VIP biar dapat bonus buku dan file ayat-ayat Al Qur’an, juga agar kebagian duduk paling depan, toh selisihnya juga gak seberapa.
Seminar dibuka dengan penampilan anak-anak di rumah qur’an savati dan rumah qur’an hafidz hafidzah (usianya sekitar 3-5 tahun) yang menghafalkan surah Ar Rahman dan Asmaul Husnah. Melihat anak-anak ini yang murojaah dengan matanya yang berbinar membuat terharu para orang tuanya (beberapa bunda saya lihat menitikkan air mata saat anak-anaknya tampil diatas panggung). Saya tiba-tiba membayangkan mungkin juga akan seperti itu jika kelak suatu saat nanti anakku juga bisa tampil menghafal qur’an seperti mereka. Masya Allah, lucu juga melihat mereka rebutan mikrofon untuk bisa membaca al qur’an. Meskipun masih banyak yang suaranya cadel tapi tidak mengurangi semangat para anak-anak penghafal qur’an ini.
Sesi selanjutnya adalah penampilan keluarga fawwaz sebagai nara sumber di hari itu. Oh..iya..Fawwaz ini adalah finalis Hafidz Indonesia di RCTI tahun 2015. Bu Ida (Ummu fawwaz) banyak berbagi pengalamannya saat mendampingi anak-anaknya hingga Fawwaz bisa menjadi hafidz 30 juz dan Sannah (yang lahir prematur, beratnya hanya 1,7 kg sewaktu lahir) sekarang sudah hafal 10 juz. Masya Allah banget
. Beliau menceritakan pengalaman Fawwaz saat berada di Markaz Tabarak (markaz menghafal qur’an) di Mesir. Ada satu kalimat yang paling saya garis bawahi dari perkataannya yaitu “Jangan takut tidak tegaan pada anak, karena banyak orang tua yang merasa kasihan pada anaknya yang masih balita sehingga tidak tega memberikan anak hafalan qur’an, apalagi jika sudah ada intervensi dari orang lain. Masa balita adalah masa emas (golden age) untuk anak-anak menghafal qur’an. Di masa inilah kita mulai membangun fondasi yang kokoh untuk anak-anak kita kelak, dan hafalan saat masih balita lebih mudah diingat dan akan terkenang daripada hafalan saat sudah besar”.

Berikut poin-poin penting yang saya catat dari hasil seminar tersebut;
- Keutamaan Menghafal Al Qur’an Sewaktu Kecil
- Akan tercampur dalam daging dan darah anak-anak (Barang siapa yang belajar Al Qur’an pada waktu kecil, maka Allah akan mencampurkan Al Qur’an itu dalam daging dan darahnya)
- Segera mendapatkan pahalanya (Diriwayatkan dari Anas bahwa seorang anak yang belum mencapai usia baligh apabila mengerjakan kebaikan, maka akan dicatat juga pahala untuk kedua orang tuanya. Apabila melakukan dosa, tidak dicatat untuknya maupun juga untuk orang tuanya.
- Menolak bala’ bagi keluarganya (Dari Hudzaifah bin Yaman, ia berkata bahwa Rasul bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menimpakan azab kepada suatu kaum, kemudian Allah mendengar seorang bayi atau anak dari mereka membaca “Alhamdulillahi Rabbil Alamin“, maka Allah akan mengangkat bala tersebut selama 40 tahun karena bacaan anak tersebut)
- Awet bagaikan ukiran di atas batu (Belajar di waktu kecil itu bagaikan mengukir di atas batu)
- Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mendampingi Anak Menghafal Al Qur’an
- Makanan pendamping dalam menghafal yaitu susu, kurma dan madu.
- Istirahat yang cukup, tidur setelah sholat Isya dan bangun di pagi hari. Tidak boleh kurang dari 12 jam dan bangun di pagi hari
- Hafalan harus di ulang-ulangi
- Jangan dengarkan bisikan syaitan yang selalu membisikkan suara jahat kalau mereka adalah anak kecil yang tidak boleh di bebani dengan menghafal
- 7 Langkah Metode Menghafal Ala Tabarak
- Sebelum Menghafal
- Niat ikhlas mencari ridho Allah
- Berdoa pada waktu mustajab
- Menentukan jadwal harian
- Menyiapkan kotak hadiah yang dibungkus
- Ketika Menghafal
- Menyediakan tempat yang cocok dan mendengarkan murottal para syaikh
- Memulai hafalan dari surah An Naba
- Setelah Menghafal
- Memberikan hadiah kepada anak atas prestasi mereka.
- Kunci Sukses Orang Tua Menjadikan Anaknya Hafidz Qur’an
- Doa dan keikhlasan (Doa dan qada itu saling berkaitan hingga hari kiamat)
- Perencanaan yang matang dari awal pernikahan (siapapun yang merencanakan punya anak hafidz hendaknya mulai memperbaiki bacaan qur’an danibunya mulai sering membacakan qur’an semasa hamil, bisa membaca sendiri atau melalui audio 1 juz al qur’an di ulang-ulang 5-6x sehari , sehingga kehamilan 9 bulan sudah khatam 45 kali, dan selama 2 tahun bayi telah khatam 165 kali)
- Action dan Komitmen (Dalam proses menghafal qur’an di perlukan konsisten dan komitmen dari orang tua, ketika datang bisikan syaitan selama prosesnya maka ucapkan taawudz “Audzubillahi minasyaitonirrojim“
- Dokumentasi setiap proses anak menghafal qur’an (Keluarga Dr. El Labody, penemu metode Tabarak yang sukses mencetak ketiga anaknya -Tabarak, Yazid, Zeenah- menghafal qur’an saat usia 4,5 tahun tidak pernah ketinggalan menulis apapun terkait dengan hafalan dan capaian anak-anaknya dengan harapan apa yang ia tulis bisa bermanfaat buat anak setelahnya atau orang lain)
- Talqin dan tasmi sebanyak 20 kali (Allah menganugerahkan telinga kepada manusia sebagai alat pendengaran, dan alat inilah yang digunakan oleh tuna netra untuk menghafalkan qur’an karena sering mendengar ayat tersebut, dan betapa banyak anak kecil yang belum bisa membaca bisa menghafal surah tanpa pernah di ajari oleh orang tuanya karena mereka sering mendengar audio surah tersebut setiap hari)
- Taqwa dan tawakkal ( taqwa dan tawakkal di tambah sholat akan sangat memudahkan proses menghafal, usahakan sholat di awal waktu)
Untuk memaksimalkan menghafal Al Qur’an berikut aplikasi file ayat yang direkomendasikan (kebetulan karena kemarin ngambil VIP, jadi dikasih filenya, lengkap dengan audio 7 syaikh, jadi gak perlu download lagi yang membutuhkan waktu lama, alhamdulilah).
Jadi aplikasi ini bagus sekali untuk proses menghafal karena surah ayat yang ingin kita murojaah bisa di ulang-ulang sesuai keinginan kita, bisa mencari kata dalam al Qur’an, dan koleksi syaikhnya lumayan banyak juga (di play store juga ada kok). Kata ustadznya jika untuk menghafal anak syaikh yang direkomendasikan adalah syaikh Husory karena iramanya berat dan pelan, gaya bacaannya lambat dan di potong-potong, juga syaikh ini menerapkan teknik pernapasan sehingga sangat cocok bagi pemula, khususnya anak-anak untuk menghafal.
Jadi aplikasi ini bagus sekali untuk proses menghafal karena surah ayat yang ingin kita murojaah bisa di ulang-ulang sesuai keinginan kita, bisa mencari kata dalam al Qur’an, dan koleksi syaikhnya lumayan banyak juga (di play store juga ada kok). Kata ustadznya jika untuk menghafal anak syaikh yang direkomendasikan adalah syaikh Husory karena iramanya berat dan pelan, gaya bacaannya lambat dan di potong-potong, juga syaikh ini menerapkan teknik pernapasan sehingga sangat cocok bagi pemula, khususnya anak-anak untuk menghafal.
The last, setelah mengikuti seminar ini saya bisa menyimpulkan bahwa untuk membuat anak-anak usia 3-5 tahun mencintai Al Qur’an adalah dengan cara menjadikan interaksi mereka dengan Al Qur’an menjadi sesuatu yang menyenangkan dan penuh kebahagiaan, ada hadiahnya, penuh dengan pujian, mendapatkan senyuman terindah, menemukan tatapan penuh cinta, pelukan hangat, ciuman lembut, dan belaian. Sehingga kesan yang tertanam dalam pikiran anak adalah “Al Qur’an itu adalah cinta dan kasih sayang ayah dan bundanya” sehingga mereka juga akan mencintai Al Qur’an.
Semoga kita semua dianugerahi anak-anak yang sholeh/sholehah, qurrota a’yun, penghafal qur’an yang bisa memakaikan mahkota kemuliaan buat orang tuanya di akhitat kelak. Amien.
Yuk..sama-sama usaha bunda, semoga Allah mudahkan, insyaa Allah
.
No comments:
Post a Comment