Monday, 1 January 2018

My New Year’s Resolution

Hari pertama di awal tahun 2018, terpikir bikin resolusi apaan yak buat 2018? Nggak pengen muluk-muluk sih, karena resolusi yang baik adalah resolusi yang dikerjain, bukan dianggurin *eeaaa…tutup muka pake bantal*
Sebenarnya saya sudah punya bayangan resolusi untuk tahun ini, tapi hanya tersimpan di kepala. Namun, setelah semalam saya membaca lagi tulisan-tulisan saya di tahun 2017 di blog ini, saya jadi tergerak untuk menulis resolusi yang saya rencanakan di blog, tujuannya untuk apa? Yang jelas bukan untuk eksis pastinya hehe..
Mungkin di tahun 2017 kemarin saya banyak membagi cerita dan pengalaman saya sehari-hari di blog ini (meskipun kebanyakan berisi curhat haha). Dari cerita-cerita yang saya tuliskan itu, saya mendapat banyak hikmah, juga sebagai cara menasehati diri sendiri, terutama dari mereka yang mau berbagi kisah dan curhatannya sama saya.
Flash back ke tahun 2017 yang memberi banyak warna untuk saya, masih di awal tahun, tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa Allah akan mengirimkan ujian kehilangan abba untuk saya dan keluarga, kini telah berlalu hampir setahun. Jika diumpamakan luka, kehilangan abba adalah luka yang belum kering untuk saya. Namun saya coba memperlakukan luka yang saya rasakan sebagaimana mestinya, saya tidak mungkin memelihara luka dan sebisa mungkin harus mencarikannya obat agar lekas sembuh. Harus Kuat! Yang jelas doa masih tetap saya kirimkan dan di setiap amal sholeh yang saya lakukan selalu saya niatkan untuk Abba. Semoga Allah berkenan mengampuni dosa-dosa abba. Amien
Di penghujung tahun 2017 saya mendapat kejutan dari Allah saat saya iseng-iseng tes kehamilan pakai tespek. Alhamdulillah positif, Masya Allah ini kado terindah dari Allah di tahun 2017. Sempat nggak percaya, tapi saya percaya bahwa rencana Allah selalu lebih baik. Alhamdulillah, hasil positif di tespek menjadi hadiah untuk saya dari Allah, dan jujur membuat saya lebih bersemangat menyambut tahun 2018 ini, untuk menjadi lebih baik lagi, dan lebih baik lagi.
Nah, kalau ditanya apa resolusi eyke di tahun 2018 ini ? Well, inilah beberapa resolusi yang saya rencanakan;
 1. Memperbaiki Hubungan dengan Allah
Resolusi ini sengaja saya tempatkan di nomor urut number wahid, karena point pertama ini saya rasakan sekali jatuh bangunnya, ke-tidak istiqomah-nya saya. Sempat kepikiran untuk tidak menuliskannya dalam resolusi tahunan karena rasa-rasanya selalu tidak maksimal, tapi saya juga tidak merasa pantas membuat berentetan resolusi urusan dunia, sedangkan hubungan sama Allah tidak saya buat perencanaannya. Semoga dimudahkan untuk bisa ber-hablumminallah lebih baik lagi. Amien
2. Mempersiapkan Diri Menjadi Ibu yang Baik
Masya Allah, senyum sumringah belum hilang dari wajah saya sejak melihat dua garis merah samar itu terlihat. Setelah beberapa kali  memeriksakan diri ke dokter kandungan, alhamdulilah janinku sehat-sehat dan berat serta panjangnya alhamdulilah normal sesuai usia kandungan. Tidak ada cara lain untuk mensyukuri nikmat ini selain mendekat dan mendekat lagi kepada Allah karena telah diberi amanah dan dipercaya menjadi calon orang tua. Sempat galau karena usia kandungan semakin bertambah, sebentar lagi babynya launching, namun persiapan menjadi ibu rasanya belum maksimal. Karena itu poin ini sengaja saya masukan dalam daftar resolusi tahun ini. Mulai belajar mempersiapkan diri untuk menjadi ibu yang baik. Diantara persiapan yang akan saya lakukan adalah banyak belajar, banyak membaca, banyak menulis, dan banyak berbagi.
3. Keep Writing
Sebenarnya saya tidak pernah bercita-cita menjadi penulis, sayapun belum tertarik untuk mencoba-coba menerbitkan buku, hanya beberapa tawaran menulis buku antologi yang sempat kuterima tahun 2017 lalu karena temanya yang saya suka. Menulis untuk saya saat ini is my semangat, seperti ruang untuk mengumpulkan energi positif, mengatasi galau bin baper, karena dengan menulis saya bisa membagi apa yang yang saya rasakan dan apa yang saya pikirkan, sehingga benar-benar membantu saya memahami diri sendiri. Dengan menulis, saya menemukan kekuatan baru dari tiap tulisan yang saya buat. Karena itu semoga di tahun ini semangat menulisku masih sama atau bahkan lebih baik lagi dari tahun lalu.
4. Bebas dari Riba dan Utang
Point ini sengaja saya masukkan dalam daftar resolusi saya di tahun ini. Saya sering bertemu dengan orang-orang yang mengaku sangat ingin terbebas dari utang, sangat ingin nggak pernah ngutang lagi, tapi mereka terpaksa berutang karena keadaan. Misalnya, karena kerja serabutan, jadi uang bulanan kurang buat makan sehari-hari, atau gaji bulanan cuma bisa buat makan dan nggak bisa bayar sekolah anak. Karena itu, saya pun kembali mengingatkan diri pada utang yang saya miliki, saya catat satu per satu utang yang pernah saya lakukan, sangat detail. Jangan sampai ada yang terlewat, karena satu terlewat artinya SATU WARISAN UTANG akan diberikan pada anak-anak kelak, dan saya tidak mau mewariskan utang sama anakku kelak. Jangan wariskan UTANG pada anak-anak kita, wariskan TELADAN yang bisa mereka lakukan di MASA DEPAN! Dan yang paling penting jangan sampai berutang hanya karena kebutuhan secunder bahkan tersier yang gak penting-penting amat itu, apalagi hanya untuk memenuhi gaya hidup. Catet!
5. Memperbaiki Hubungan Dengan Suami
Point ini juga sengaja saya masukkan dalam daftar resolusi tahun ini, mengingat hubunganku dengan suami meskipun gak banyak masalah, tapi juga gak baik-baik amat. Pengen dan berusaha jadi ibu yang baik buat si calon baby, dan istri sholehah buat suami. Udah 2018, cing! Masak iya gaya cerewet eyke gitu-gitu aja? Mulai belajar sabarnya dilebihin lagi, nggak boleh kebanyakan alesan PMS, hamil, mood gak baik, dkk. Yah..semoga saja pak suami ngerti kalau selama hamil istrinya ini mengalami pergeseran rasa, dari labil menjadi labil banget, jadi lebih sering sensi haha..Toh syurganya istri berada pada suami, jadi harus baik-baik juga sama suami kalau mau berharap syurga☺
6. Resign
Sebenarnya saya antara ikhlas dan gak ikhlas, suka dan gak suka nulis resolusi ini, masih setengah hati soalnya haha, makanya sengaja saya tempatkan di point terakhir (maksudnya masih conditional), tergantung bagaimana keadaan kedepan nanti. Mengingat sudah ada si baby juga yang akan launching di pertengahan tahun 2018 nanti yang pastinya butuh perhatian emaknya. Namun mengingat masih banyak kebutuhan-kebutuhan kami yang belum terealisasi dan belum bisa berharap sama penghasilan suami sepenuhnya, rasanya kok belum rela juga mau resign, masih galau pemirsah haha. Namun lihat nantilah gimana baiknya, saya yakin selalu ada solusi terbaik yang diberikan Allah.
Well, itulah beberapa resolusi saya tahun ini, dan semoga Allah berkenan membantuku merealisasikannya. Insya Allah. Namun intinya, saya ingin lebih baik lagi dari tahun-tahun yang sudah berlalu, tidak terlalu ingin berkompetisi dengan orang lain, hanya ingin berkompetisi dengan diri sendiri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Amien.

No comments:

Post a Comment

Entah Apa Yang Merasukimu Bu Sukma

Setelah membandingkan konde dengan cadar, suara kidung dengan azan, sekarang Bu Sukma kumat lagi dengan membandingkan Nabi Muhammad denga...