Tuesday, 9 May 2017

Aku dan Diamku

Aku tidak berharap kau mengerti bahasa diam.
Aku juga tidak menyuruh kau untuk paham arti diamku.
Aku hanya ingin kau sedikit saja membaca gelagat diamku,
Sedikit saja lebih peka bahwa aku diam karena aku kehilangan keberanian untuk bersuara.

Kau tahu aku bukan?
Aku tidak pernah kehabisan bahan obrolan,
Tapi ketika aku diam tanpa ekspresi, harusnya kau sadar.

Apa aku terlalu egois?
Hanya peka, itu saja!

Memang masalah tidak akan selesai dengan diam,
Tapi ada beberapa hal yang cukup didiamkan saja dan dia selesai.
Setidaknya itu seperti selesai meskipun mengambang.

Jika kudapati beraniku lagi, aku akan berkicau seperti biasa
Dan sesuatu yang menciutkan beraniku akan terbang

Untuk tiba pada waktu itu, tolong sedikit saja peka.
Jika memang ini egois, bisakah kau maklumi?

No comments:

Post a Comment

Entah Apa Yang Merasukimu Bu Sukma

Setelah membandingkan konde dengan cadar, suara kidung dengan azan, sekarang Bu Sukma kumat lagi dengan membandingkan Nabi Muhammad denga...