Monday, 10 April 2017

Menulislah Bila Stress!

Sebenarnya ini metode therapy yang sering saya pakai jika sedang stress atau lagi banyak pikiran, dan memang metode ini sangat mujarab buatku, karena itu saya menganjurkan buat anda yang sedang dilanda stress, patah hati, galau, atau lagi banyak pikiran, maka menulislah! Tuangkan kegalauanmu dengan lebih elegan dalam bentuk tulisan. Menulis adalah terapi yang baik ketika jiwa mengalami kesepian dan merana berkepanjangan.

Pak Habibie misalnya, ketika ditinggal pergi oleh ibu Ainun, ia memilih menulis untuk meluapkan kesedihannya. Padahal, dokter pribadinya sudah angkat tangan, ia berkata "Pak Habibie sangat terpukul. Jiwanya goyah. Ia akan menjadi gila dan tidak bisa disembuhkan.”

“Pilihannya hanya dua, menerima hal itu (menjadi gila) atau cobalah menuliskan semua kenangan yang telah dilewati bersama?” Kita tahu pak Habibie cerdas. Ia mengambil pilihan yang tepat, yaitu menulis. Dan akhirnya buku yang ditulis saat beliau lagi sedih dan gundah itu menjadi best seller. Dibaca oleh banyak orang dan bahkan sampai difilmkan, keputusannya menulis adalah pilihan paling bijak.

Hasil tulisannya juga luar biasa, terbukti bahwa orang-orang yang mengalami tekanan, kecewa, kegalauan dan depresi bisa menghasilkan tulisan yang lebih menggigit. Setiap orang pasti punya problem dalam kadarnya masing-masing. Dan sebagai makhluk sosial sudah menjadi kebutuhan punya teman sharing. Entah itu pasangan hidup, keluarga, atau sahabat. Namun terkadang, selalu saja ada hal-hal yang tak mudah dikatakan. Setiap kali ingin mengutarakan, tiba-tiba lidah menjadi kelu, mulut jadi gagap entah karena apa. Akhirnya, kata-kata yang sudah disiapkan sebaik mungkin itu kembali mengendap, mencipta residu yang terus mengganjal dalam hati. Nah..menulis, bagi saya, adalah semacam ikhtiar untuk mengikis residu itu sedikit demi sedikit.

Sungguh beruntung kita yang bisa menulis. Apapun suasana hati mampu kita gambarkan, kalaupun masalah belum kelar, minimal uneg-uneg tersampaikan. Suasana hati yang membaik memungkinkan bisa berpikir jernih dan mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Artinya separuh problem teratasi. Tinggal mengeksekusi keputusan finalnya. Karena terkadang keputusan yang instan yang diambil kala masih dalam emosi labil akan membawa mudharat dan penyesalan.

Mungkin apa yang tersampaikan ini menceracau tidak jelas. Memang saya akui, ini media terapi yang saya ambil. Kalau dirasa ada sedikit manfaat boleh diambil. Selebihnya silakan buang saja. Mengakui jujur kondisi diri itu tidak gampang. Ada faktor gengsi disana. Tetapi faktanya menjadi sangat nyaman kala mampu mengakui "iya, saya stres".

Tulisan adalah teman yang akan memahami dan memaklumi kesedihanmu, rasa sakitmu, kemarahanmu, keputus asaanmu, kegilaanmu, dosa-dosamu, hingga kebagian dirimu yang paling buruk, gelap, dan hina bahkan hingga kedasar-dasarnya. Tulisan adalah teman yang tidak akan menghakimi atau membocorkan rahasia. Karena itu, kita tidak perlu membual dan menutupi apapun darinya. Dengan menulis kita bebas berekspresi semau kita, dengan bahasa sesuka kita, tanpa takut menyinggung orang lain, tanpa takut komentar orang lain.

Baca juga (Tulisan Itu Mencerminkan Isi Hati)

Karena itu Jika stress, Menulislah! Dengan menulis kita bisa mengurai segala permasalahan yang ribet menjadi gamblang agar permasalahan itu tidak sampai mengendap dialam bawah sadar sehinggga melahirkan masalah psikis yang serius.

No comments:

Post a Comment

Entah Apa Yang Merasukimu Bu Sukma

Setelah membandingkan konde dengan cadar, suara kidung dengan azan, sekarang Bu Sukma kumat lagi dengan membandingkan Nabi Muhammad denga...