"Inna, apa golongan darahmu dek?", kata K'Ira semalam saat menelponku.
"AB kak, kenapa yah tanya-tanya golongan darah? Tumben", kataku menimpali
"Owh, kupikir sama kayak saya golongan darah A juga", katanya kemudian
"Sayaji sendiri yang ikut sama Mama AB, kita semua ikut sama Abba golongan darah A, kenapa kah?", tanyaku lagi
"Untuk jadi pendonor"
"Pendonor apa? Yang sakit siapa?"
"Cuma untuk dilaporkanji, hamilka dek, jadi mau ditau calon pendonornya", katanya sambil ketawa-ketawa.
"Whaaaaaat? Ya Allah., senang kali aye dengernya, Barokallahu semoga sehat selalu ibu dan bayinya ya kak".
" Dirimu juga cepatmi itu, ini saya lumbaimiki lagi, bagus itu kalau langsungki bertiga hamil sama kiyah, biar kompakan", jawabnya.
"Gak apa-apa, kalian duluan aja, biar nanti saya bisa minjem-minjem baju ", muehehe.
***
"Cinyel udah isi kah sayang?", tanyaku saat melihat postingan statusnya di WA setelah dia memposting alat tespack bergaris dua.
"Hehehe.. Iya kak, baru hitungan minggu sih", jawabnya kemudian.
"Wuiih, selamat sayang, rezekinya cinyel di bulan Ramadhan, Alhamdulilah di kasihnya cepat yah", timpalku.
" Iya kak, alhamdulilah. Semoga kita juga segera nyusul"
***
"Nurul, kamu hamil lagi say? Anak ke empat ini kan?", kataku saat melihat postingan foto kehamilan teman SD ku yang lagi hamil anak ke empatnya.
" Iya say, ini di luar perencanaan sih, apalagi baru awal 2016 lalu ngelahirin anak ke tiga" hehe, jawabnya sambil nyengir-nyengir.
"Baguslah, berarti dimudahkan sama Allah punya anak, disyukuri aja say", kataku mengomentari jawabannya.
"Iya sih, cuma gak enak juga kalau jaraknya dekat-dekat, pegel ngejaganya"
***
Dalam sehari ini saya mendapat tiga kabar kehamilan sekaligus. Wow..lagi musim kali yak? wkwkwkwk
Lantas, baperkah saya mendengar kabar kehamilan dari orang-orang terdekatku tersebut?
Baper gak yah? muehehehe
Kalau dibilang baper gak juga sih, justru saya senang sekali mendengar mereka hamil, apalagi k'Ira yang memang sudah lama promil mengingat umurnya yang semakin mendekati kepala empat, sementara Ajwa masih sendiri saja di usianya yang sudah hampir lima tahun. Bahkan saya lebih senang mendengar K'Ira hamil daripada saya yang hamil. Ini karena saya tahu usahanya untuk hamil lagi sejak tiga tahun yang lalu semenjak dia lepas KB. Karena itu kehamilannya kali ini sangat diapresiasi dan dijaga baik-baik.
Begitupun dengan cinyel, sayapun bahagia mendengar kabar kehamilannya. Biar bagaimanapun, sebagai pengantin baru, mendapatkan kabar kehamilan adalah sebuah anugrah, maka kabar baik haruslah di respon dengan baik juga. Saya tidak masalah dan tidak baper jika dia melambungku duluan punya anak meskipun kami yang duluan menikah.
***
Saya yakin pulang lebaran nanti pastilah akan menghadapi lagi pertanyaan-pertanyaan itu, dimana tahun ini pertanyaannya telah berganti dari "Kapan Nikah" menjadi "Kapan Punya Anak"? Dan ternyata pertanyaan kapan punya anak lebih nyesek pemirsah, apalagi telah dilambung kiri kanan dengan orang yang belakangan menikah whahaha
Sepertinya saya sudah harus menyiapkan jawaban pamungkas buat para nyinyinyers yang bakalan bertanya nanti, apalagi moment pulang cuti nanti saya akan menghadiri reunian 39 dan pernikahan sepupuku di Bantaeng yang pastinya bakalan menjadi ajang kumpul-kumpul sekaligus menjadi ajang melontarkan pertanyaan-pertanyaan itu..hiks (semedi dulu aah..nyari jawaban ilham) 

Biar gimanapun, sebagaimana jodoh, anakpun adalah rezki dan hak prerogatifnya. Hanya Dia yang tahu kapan seseorang benar-benar pantas dipercaya menjadi orangtua. Kita hanya bisa berkhusnudzon atas ketetapanNya. Toh sebagaimana jodoh, mendapatkan anak bukan dari siapa yang duluan nikah dan siapa yang belakangan, tapi hanya karena kemurahan Allah yang telah mempercayakan kepada menanggung amanah sebagai orangtua. Keep positif thingking dan Khudznudzon to Allah 

No comments:
Post a Comment